0
Sunday 9 October 2022 - 12:17
Yaman:

 Perayaan Luar Biasa Maulid Nabi Muhammad di Yaman 

Story Code : 1018404
Related FileDengan demikian, Kelahiran Nabi Muhammad (SAW) mencerminkan Rahmat ilahi yang ingin memindahkan umat manusia dari kegelapan kebodohan dan kejahatan ke kecerahan pengetahuan dan kebenaran. Orang-orang Yaman yang merayakan dengan luar biasa kesempatan itu melambangkan nilai-nilai Utusan Tuhan.

Tanggal 17 Rabi' Al-Awal (570 M) adalah Maulid Nabi, menurut mayoritas ulama Syiah. Ini juga bertepatan dengan peringatan hari lahir Imam Jaafar As-Shadiq (as). Sedangkan mazhab Sunni menganggap Maulid Nabi jatuh pada tanggal 12 Rabea Al-Awal. Oleh karena itu, umat Islam telah sepakat untuk menganggap minggu antara dua tanggal sebagai Minggu Persatuan Islam.

Al-Qur'an juga membaca, “Sesungguhnya Allah telah bermurah hati kepada orang-orang beriman dalam mengutus mereka seorang rasul dari antara mereka sendiri untuk menyatakan kepada mereka wahyu-wahyunya, untuk menyucikan mereka, dan untuk mengajari mereka dalam kitab dan dalam kebijaksanaan; sebelum itu mereka berada dalam kesesatan yang sangat besar”. (Aali Imran:164)

Dengan demikian, Nabi Muhammad (SAW) memainkan peran sentral dalam kehidupan dan keyakinan umat Islam. Perkataannya, yang berkonsentrasi pada iman, rahmat, cinta, persaudaraan, dan kebenaran telah berdiam dalam buku-buku Islam. Nabi Muhammad (SAW) juga menyeru orang-orang kafir untuk menyembah Tuhan Yang Esa setelah berabad-abad kegelapan yang diwakili oleh kemusyrikan.

Nabi Muhammad (SAW) menguduskan nilai-nilai bela negara, membantu orang-orang beriman, dan mengorbankan jiwa demi ummat.

Terlepas dari perang dan blokade yang dipimpin Saudi selama 7 tahun, orang-orang Yaman yang setia menegaskan kembali kesetiaan kepada Nabi mereka, merayakan Ulang Tahun-Nya dengan cara yang luar biasa.

Skema yang dipimpin Saudi untuk membuat rakyat Yaman kelaparan tidak mencegah jutaan dari mereka berpartisipasi dalam demonstrasi besar-besaran di 14 provinsi yang diadakan pada hari Sabtu setelah malam panjang perayaan yang menggunakan dekorasi dan kembang api yang indah.

Para peserta mengibarkan bendera hijau dan putih di samping poster-poster yang menegaskan komitmen mereka terhadap jalan Rasul dan nilai-nilai-Nya. Ribuan acara perayaan, termasuk sidang jemaat, seminar, kuliah, dan kegiatan, diadakan untuk menandai kesempatan itu.

Kepala Gerakan Ansarullah Sayyid Abdul Malik Al-Houthi berbicara kepada khalayak ramai, menyerukan koalisi yang dipimpin Saudi untuk mencabut blokade, mengakhiri pendudukan dan mengatasi dampak perang yang berkaitan dengan para tahanan dan kerugian.

Sayyid Al-Houthi meminta orang banyak untuk terus menghadapi agresi yang dipimpin Saudi, menekankan bahwa partisipasi berat dalam acara-acara yang menandai Maulid Nabi mengirimkan pesan yang kuat kepada musuh-musuh-Nya bahwa Umma memperkuat komitmennya ke jalan Rasul.

Sayyid Al-Houthi menambahkan bahwa komitmen Islam ini mewajibkan umat Islam untuk mendukung perjuangan Palestina dan Masjid Al-Aqsha dan menolak kesepakatan normalisasi dengan musuh Zionis Israel, menekankan bahwa "penormal" adalah pengkhianat yang mengkhianati agama dan umat.

Sayyid Al-Houthi meminta pemerintah dan masyarakat Barat untuk berhenti mengkonfrontasi Allah dan menyalahgunakan Islam serta Nabi Muhammad.[IT/r]
Comment


Berita Terkait