Iran Berjanji Pembalasan atas Serangan Teror Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Suriah

Amir-Abdollahian menuding Amerika Serikat, menganggapnya bertanggung jawab langsung atas kejahatan dan tindakan gila Zionis Israel. Dia juga menyoroti laporan intelijen yang menunjukkan perpecahan signifikan di antara para pejabat Zionis Israel. Meski begitu, ia menegaskan bahwa front perlawanan tetap kuat dan siap melanjutkan perjuangannya melawan kekejaman Zionis Israel.

Menteri Luar Negeri Iran menjanjikan tanggapan yang ‘pasti’ terhadap serangan teror Israel di Suriahhttps://t.co/XkHCjN9ojO
— Pers TV 🔻 (@PressTV) 8 April 2024

Menteri Iran menekankan perlunya tindakan internasional yang mendesak untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina, yang menjadi sasaran kejahatan perang brutal Israel dan blokade yang sedang berlangsung. Sejak dimulainya perang genosida Israel di Jalur Gaza pada bulan Oktober, ribuan warga Palestina, terutama perempuan dan anak-anak, telah terbunuh atau terluka, sementara rezim tersebut terus mengabaikan kebutuhan dasar mereka seperti bahan bakar, listrik, dan makanan.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai bagian dari perjalanannya ke negara Asia Barat tersebut. pic.twitter.com/oPqnPeK6cF
— Pers TV 🔻 (@PressTV) 8 April 2024

Presiden Suriah Bashar al-Assad menggemakan sikap Iran, menekankan perjuangan bersama melawan terorisme yang dilakukan oleh Iran dan Suriah. Dia dengan tegas menyatakan bahwa serangan Zionis Israel terhadap Suriah tidak akan membantu rezim tersebut memberikan kompensasi atas kekalahannya. Al-Assad lebih lanjut menyoroti tanggung jawab kolektif, baik regional maupun internasional, untuk memberikan dukungan ekonomi dan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.

Kunjungan Amir-Abdollahian ke Damaskus adalah bagian dari tur regionalnya yang lebih luas, termasuk pertemuan dengan para pejabat di Oman dan Yaman. Dalam diskusi dengan Menteri Luar Negeri Oman Sayyid Badr Al-Busaidi dan perwakilan senior Yaman Mohammed Abdulsalam, mereka membahas peningkatan hubungan Teheran-Muscat dan peran penting Oman dalam perundingan penghapusan sanksi yang sedang berlangsung. Mereka juga membahas kejahatan perang yang terus menerus dilakukan oleh ‘Israel’ terhadap warga Palestina dan perlunya mengambil tindakan pencegahan.[IT/r]