0
6
Komentar
Thursday 19 November 2015 - 18:51

Mungkinkah Syiah Makar terhadap NKRI?

Story Code : 498913
Deklarasi ANNAS DKI Jakarta (kibla)
Deklarasi ANNAS DKI Jakarta (kibla)
Barangkali sudah banyak kita dengar gosip bahwa Syiah akan melakukan makar di NKRI. Syiah Indonesia yang jumlahnya mungkin hanya sekitar 500 ribu ini mau melakukan makar dan kudeta, dalam rangka mengganti ideologi Pancasila dengan Wilayatul Faqih. Ya, begitulah gosipnya.

Ini gosip politik yang kita sama-sama tahu lucu, aneh dan pokrol-pokrolan, tapi tidak kurang-kurangnya disebarkan di tengah khalayak sebagai clear and present danger. Seolah-olah para penyebar itu yakin bahwa audiens mereka mutlak tak mampu berpikir lurus dan waras.

Bagaimanapun, kita layak kita bertanya: Untuk apa komunitas Syiah yang tertatih-tatih menghadapi serangan brutal kelompok intoleran mau berbuat makar seperti itu? Dengan kekuatan seperti apa? Dan siapa yang akan jadi pendukungnya?

Tentu saja di mata sang penyebar fitnah itu, semua pertanyaan di atas tak penting untuk dijawab. Mereka merasa semua akal sehat manusia telah lumpuh menghadapi berbagai serangan fitnah bertubi-tubi tersebut, dan selalu bertaruh dengan kepenatan kebanyakan orang yang sudah tenggelam dalam urusan keseharian mereka yang rumit.

Fitnah itu juga menyebutkan bahwa Iran berada di balik makar untuk mengganti Pancasila dengan Wilayah Al-Faqih. Caranya? Mudah sekali: menyekolahkan ribuan WNI ke Iran dan pada 2018 ribuan pelajar itu bakal datang dengan segenap kekuatan, termasuk keterampilan fisik berperang.

Lagi-lagi, bagi para penyebar fitnah ini, tidaklah penting menjawab pertanyaan-pertanyaan ini: mengapa Syiah Iran tidak mencoba melakukan makar serupa di kawasan sekitarnya terlebih dahulu seperti Irak, Azerbaijan atau Bahrain yang mayoritas berpenduduk Syiah? Dan mengapa Iran harus memilih Indonesia yang demikian jauh? Apa motifnya?

Ketika kita bertanya seperti di atas maka kita akan menemukan jawaban-jawaban yang membelasah teori konspirasi abal-abal itu. Apalagi, faktanya, Iran sebagai negara tidak pernah melakukan agresi kepada negara lain, setidaknya sejak 1400 tahun terakhir, yakni sejak jatuhnya Imperium Persia. Apa yang terjadi di Timur Tengah sejak revolusi Islam tahun 1979 menunjukkan bahwa Iran telah mengalami berbagai problematika yang menguras energi dalam negerinya, sehingga untuk apa pula ia melibatkan diri dalam petualangan global yang berisiko seperti mendukung makar komunitas Syiah yang super mini itu.

Di samping itu, jika Iran masih memiliki energi yang tersisa, maka tentu sebagai negara yang punya cita-cita besar, ia akan lebih fokus menjaga pekarangan rumah sendiri dan membela sekutu-sekutu terdekatnya seperti Suriah, Irak, Hizbullah dan Hamas yang saat ini sedang berlumuran darah mempertahankan integritas dan eksistensinya.

Dalam sejarah Indonesia juga orang bisa membaca bahwa negara ini hampir bisa dikatakan kebal terhadap sebuah upaya makar, kudeta dan gerakan serupa lainnya. Begitu banyak kendala geografis, kultural, politik, logistik, dan lain-lain untuk melakukan makar jahat seperti itu. PKI yang menjadi salah satu partai terkuat di zamannya dengan pendukung jutaan orang pun gagal total melakukannya.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, fitnah ini tentu disebarkan bukan saja untuk menekan komunitas kecil Syiah, tetapi memiliki tujuan-tujuan lain. Di antaranya,

Mengacaukan prioritas isu publik atau yang lebih dikenal dengan istilah "pengalihan isu".

Lempar batu sembunyi tangan atau maling teriak maling, di mana biasanya penyebar isu itulah orang yang ingin menguji temperamen publik atas usaha-usaha makar. Bila publik bereaksi keras, maka para pembuat makar akan mundur teratur dan mengambil kuda-kuda berbeda.

Menjadikan permusuhan kepada Syiah sebagai rallying point, basis konsolidasi, dalam rangka melakukan sesuatu yang lebih besar.

Semoga Allah menjaga bangsa dan negara tercinta Indonesia.

Merdeka! [Islam Times.org' target='_blank'>Islam Times/AJ]
Comment


kahkah
Malaysia
satu soalan

pernahkah iran meyerang tetangganya
atau merekrut pengganas menyerang jirannya
heri
walla tafaroku bikum an sabillilah.wahai orang yang beriman kt bersatu dalam agama allah sisihkan hillafiah
Jasuli Ahmad
Norway
Sunni radikal bukan orang pintar mereka adalah orang-orang yang termakan propokasi ISIS atau Teroris takfiri. Benar mereka ingin membuat kudeta di Indonesia tetapi Pengikut Ahlulbayt lebih mereka takuti dan benci daripoada NKRI dan Pancasila.
agus
Indonesia
kita tidak terpancing dgn isu2 yg murahan,sama2 kita jaga ukhuwah islamiyah..hidup NKRI..
Muh.Badrusjsjawali
Indonesia
ISIS adalah Teroris kolonial Boneka Amerika Laknatullaah . . .
Slamet Julianto
Indonesia
Semoga Atas Ridho ALLAH SWT Negeriku Tercinta INDONESIA dengan Ideologi pandangan Hidup PANCASILA tetap bisa menjaga seluruh Rakyatnya dengan berbagai Keyakinan Agama dan Kepercayaan masing - masing .. AMIN - AMIN YA ROBBIL ALAMIN