0
16
Komentar
Friday 15 November 2013 - 10:32
Gerakan Takfiri Internasional

PBNU: Peringatan Asyura Bukan Kegiatan Sesat

Story Code : 321089
Kelompok Takfiri anti NKRI. Merdeka.com
Kelompok Takfiri anti NKRI. Merdeka.com

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj mengatakan acara peringatan Asyura seperti yang dilakukan kaum Syiah bukanlah kegiatan sesat asalkan melakukannya tidak berlebihan sampai menyakiti diri sendiri.

Said Aqil juga mengajak semua umat Muslim di Indonesia, khususnya kaum Nahdliyin, untuk menghormati kegiatan Asyura yang biasa diperingati kaum Syiah setiap pada 10 Muharam, tapi ia mengecam cara-cara mereka yang menyakiti diri-sendiri.

"Adapun acara Asyura itu adalah acara Islam, hanya cara yang dilakukan Syiah itu kadang berlebihan. Kita yang bukan Syiah pun sebenarnya (juga) harus ikut memperingati 10 Asyura, harus," tandasnya usai mengisi dakwah keislaman di kantor PCNU Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (14/11) malam.

Pernyataan Said Aqil tersebut secara khusus menyoroti insiden/ketegangan yang mencuat bersamaan dengan kegiatan peringatan Asyura yang diikuti sekitar 7.000 umat Syiah se-Indonesia di Jakarta, Kamis (14/11).

Menurut dia, memperingati Asyura sebagaimana dilakukan kaum Syiah bukanlah kegiatan yang sesat secara ajaran Islam.

Ia justru menyerukan agar peristiwa bersejarah dimana salah satu cucu Nabi Mohammad SAW, Imam Husain yang dibantai dalam sebuah peperangan di Padang Karbala, juga dikenang untuk bahan refleksi bagi seluruh umat Islam di dunia.

"Sebagai ahli sunah, wajib hukumnya memperingati 10 Asyura, 10 Sura (Muharam)," tandasnya.

Said Aqil yang merupakan tokoh kunci ormas Islam terbesar beraliran Sunni di Indonesia ini juga tidak mempersoalkan eksistensi Syiah di tanah air.

Ia hanya mengecam sejumlah ajaran Syiah yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti menyakiti diri-sendiri hingga mengeluarkan darah yang dilakukan warga Syiah dalam memperingati Asyura.

"Cara-cara yang seperti ini yang kita tentang. Kalau soal (keberadaan) Syiah tidak apa-apa," tandas Said Aqil sebelum meninggalkan kantor PCNU Tulungagung.

Sebelumnya, sejumlah kelompok Islam yang mengatasnamakan perwakilan Aliansi Sunnah untuk Kehormatan Keluarga dan Sahabat Nabi berunjuk rasa mendesak pemerintah mengeluarkan larangan peringatan Asyura oleh kaum Syiah Indonesia di Balai Samudera, Jakarta.

Ribuan jemaah Syiah hadir dari berbagai penjuru Indonesia. Di saat yang sama, gabungan ormas Islam yang kontra terhadapa Syiah melakukan aksi pembubaran. Ratusan orang hadir dan sempat terjadi ketegangan saat massa ingin membubarkan Asyura.

Peringatan Asyura sendiri akhirnya diselesaikan lebih cepat dari jadwal. Acara seharusnya selesai pukul 17.00 WIB namun sudah selesai sekitar pukul 16.00 WIB. (IT/ss/antaranews)
Comment


Indonesia
Labbaika yaa Husain...!!!
Takfiri musuh semua orang. Takfiri musuh kemanusiaan. Manusia tidak takut takfiri. Takfiri cuma _setan. takfiri wujud makhluk yang lebih hina dari binatang. Manusia tidak takut para penyembah tanduk _setan dari Najd. Labbaika yaa husein....!!!!!!!!
Indonesia
Warga NU adalah Sunni sejati... sangat toleran ke Syiah
Indonesia
Warga NU adalah Sunni sejati... sangat toleran ke Syiah
Indonesia
Katanya pecinta Keluarga Nabi Muhammad SAW, sekarang sy tanya kenapa mengenang kematian syahid cucu Nabi Muhammad (Imam Husan) dilarang ?????
AYO SESAMA ORANG ISLAM KITA HARUS SALING MENGHORMATI.
Indonesia
Peringatan Asyuro... adalah milik semua mazhab Islam, kecuali takfiri yazid
Indonesia
Ulama syiah pun melarang melukai diri dlm peringatan asyura..yg melakukan itu adlh pribadi yg lepas kontrol saja
Indonesia
kami dpt info, cairan merah yg bercucuran juga tdk semuanya darah asli..sebab kalo semua darah sli pasti banyak yg pingsan dan rumah sakit pd penuh... Imam Khomeini sdh melarang ritual spt itu... tp yg namanya tradisi, mmg sangat sulit ditinggalkan
Indonesia
kami dpt info, cairan merah yg bercucuran juga tdk semuanya darah asli..sebab kalo semua darah sli pasti banyak yg pingsan dan rumah sakit pd penuh... Imam Khomeini sdh melarang ritual spt itu... tp yg namanya tradisi, mmg sangat sulit ditinggalkan
Germany
tidak ada salahnya memperingati syahidnya husain,memang itu bukan ajaran syariat islam. Apa bedanya dgn memperingati hari kemerdekaan 17 agustus?
United States
Saya _setuju dgn ketua umum PBNU tsb, walaupun sy tdk merayakan hari asyura saling menghormati aja sesama umat Islam
Germany
mhon maaf jika saya salah...tapi juga ada baiknya tidak mengadakan...mbok jgn provokasi juga....suwun...
Germany
mhon maaf jika saya salah...tapi juga ada baiknya tidak mengadakan...mbok jgn provokasi juga....suwun...
Indonesia
wahabi tidak senang dgn ziarah kubur itu, hanya karena merasa takut dan dengki dgn peristiwa2 ber-bondong2nya umat islam dunia memperingati hari asyura di karbala, asyura menjadi inpirasi umat dalam menentang kezaliman2 wahabi, itulah biang ketakutan mrk
Indonesia
knapa juga mereka yg merasa terprovokasi dgn perayaan Asyura berada di belakang dan pendukung kezalimanan keluarga Muawiyah dan sekiranya mrk bersama ahlul bait insyaallah tentram hati mereka dan tdk merasa terprovokasi, sudah saatnya mrk2 yg pro kezalimanan bani Umayyah mawas diri dan masuk ke saf pencinta ahlul bait meski tidak harus menjadi syiah. Tidak perlu mrk menjadi syiah hanya utk cinta kepada ahlul bait Rasyuallah, insyaallah
Indonesia
Tak ada ajaran syiah atau para ulamanya yg menyuruh melukai diri sendiri apalagi bunuh diri yg memang diharamkan Islam. pelaku ygmelukai diri sendiri itu hanya kaum ghulat yg mana kaum syiah juga menolak mereka. Beda dengan wahabi salafi yg lebih ngeri dari kaum ghulat ini, yaitu bunuh diri dg BOM dan membunuh siapapun asal bedafaham dg wahabi salafi (sunni palsu). NU sangat faham ttg sunni dan syiah dan bagaimana akar keduanya di Indonesia. Wahabi salafi adalah pendatang haram dari abad 19 lalu yg hancurkan sunni syiah dimana-mana, tapi yg dituduh adalah syiah terus. BpkKH. DR.Said Agil Siraj adalah pimpinan NU yg difitnah oleh wahabi salafi kotor dg berbagai tuduhan yg tak adil juga. diharapkan kaum sunni Indonesia harus perhatikan fatwa2 dan pendapat2 NU dan Muhammaddiyah dari pimpinan utamanya, bukan pada ulama tingkat bawah yg sebagian masih terprofokasi dg kaum wahabi salafi yg selalu ngaku sunni (pura-pura sunni)