0
Wednesday 16 March 2011 - 19:40

"Bahrain Bukan ‘Zona Perang” Negara Asing”

Story Code : 59914
Pasukan Arab Saudi dan (P) GCC di Bahrain
Pasukan Arab Saudi dan (P) GCC di Bahrain


Sebuah wawancara dengan Khalil al-Marzooq, Wakil Ketua - menundurkan diri, Blok Wefaq, dari Manama.

Dalam sebuah wawancara dengan Press TV, mantan Wakil Ketua Khalil al-Marzooq dari blok Wefaq di Manama, memberikan laporannya tentang tragedi yang berlangsung di Bahrain ketika pasukan asing dipanggil untuk menghentikan aksi protes anti-pemerintah.

Press TV: Kami tahu bahwa Anda bukan yang pertama - orang di kalangan politisi dan pejabat di Bahrain yang mengundurkan diri - atau bukan sendiri. Pertama-tama, karena Anda berada di Manama dan telah melihat hari ini kekerasan di hari ada ini, tolong memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi di Manama hari ini dan alasan mengapa Anda harus mengundurkan diri?

Al-Marzooq: Apa yang sebenarnya terjadi di Manama saat ini - dibandingkan dengan malam sebelumnya - benar-benar hari pembantaian. Ketika pasukan keamanan menyerbu desa-desa yang disebut 'Sitrah', dan desa-desa lain seperti Boori, A-Ali, Modras, [dll] ... pasukan keamanan menembaki orang dengan peluru tajam, gas air mata, dan peluru karet; itu menyebabkan lebih dari 1000 korban dan lebih dari itu, mereka telah menguasai pusat medis Sitrah dan menyerang (pusat medis) Modras. Mereka tidak hanya membunuh, mereka membunuh dan mencegah orang mendapatkan pelayanan medis.

Semua kematian itu terjadi dari kelanjutan apa yang terjadi dua malam yang lalu ketika pasukan siaga menyerbu desa-desa dan menembak ke udara untuk mengancam warga. Saat itulah lebih dari 30-50 orang terluka dalam dua hari terakhir. Ini telah memicu rajyat - untuk membuat mereka keluar dari rumah mereka dan untuk membuat semacam blokade warga disini - untuk kota-kota dan desa-desa mereka. Inilah yang terjadi bersama dengan masukanya pasukan GCC di Bahrain. Terjasi karena panggilan dari pihak berwenang untuk mendukung pasukan keamanan dan tentara rezim untuk bergabung dengan mereka dalam pembunuhan rakyat Bahrain. Sekarang, kita sudah mulai dengan jam malam total - apa yang kita sebut keputusan keamanan nasional yang telah dikeluarkan oleh raja dan menyerahkan urusan negara kepada kepala komandan tentara Bahraini sehingga tidak seorang pun tahu apa yang akan terjadi di beberapa menit, atau beberapa jam mendatang. Ada ancaman terhadap seluruh desa dan orang-orang di sekelilingnya.

Kami telah menyerukan kepada masyarakat internasional - khususnya Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon, untuk memanggil raja Bahrain bagi menghentikan membunuh rakyat-nya dan berhenti menyebarkan tentara tambahan. Dia memiliki kekuatan yang cukup untuk membunuh orang, tapi menyebarkan tentara lebih banyak dari seharusnya untuk melindungi negara-negara GCC, bukan untuk menyerang orang GCC dan membunuh warga negara GCC.

Press TV: Beritahu kepada kami, apa pendapat Anda tentang peran yang dimainkan Amerika Serikat ketika mengatakan bahwa intervensi Saudi bukan invasi, ketika menolak untuk mengutuk sementara pada saat yang sama, tidak menyambutnya, tetapi juga berusaha untuk tetap “diam” tentang hal itu dan tidak mengambil posisi. Apa peran AS dan Saudi di sini dan apa yang Anda pikirkan tentang perhatinan atau niat mereka? Anda berada di Manama, bagaimana situasi sekarang menurut Anda? Anda juga melihat sentimen antara rakyat dan di antara politisi.

Al-Marzooq: Posisi Amerika dan Barat terhadap tuntutan moderat - bukan hanya di Bahrain, tetapi di seluruh dunia, menemukan diri mereka harus konsisten sehubungan dengan rezim otokratik. Mereka harus mengubah revolusi Arab yang sudah terjadi di mana-mana. Dan pada posisi untuk mendukung tingkat tertentu bagi mengubah tuntutan demokrasi serta perlindungan hak asasi manusia, saya bisa melihat perbedaan dalam laporan, deklarasi dan posisi.

Apa yang menarik saya adalah posisi terhadap keterlibatan Saudi dengan pasukannya, karena pemahaman saya tentang hukum internasional adalah dimana Anda tidak meminta kepada pasukan untuk datang ke negara Anda kecuali Anda secara serius terancam oleh pasukan lain, atau negara lain. Dan konflik di sini di Bahrain tidak lebih dari protes warga sipil dan para pengunjuk rasa. Jadi tidak ada kondisi bagi setiap rezim harus memanggil pasukan rezim lain, atau untuk membiarkan diri atas adanya pengirim pasukan rezim lain ke negara mereka.

Press TV: Bagaimana menurut Anda hal intervensi militer dari Arab Saudi ini, dan situasi, (yang) sekarang semakin keras, akan mempengaruhi krisis di Bahrain pada hari-hari yang akan datang?

Al-Marzooq: Ini hanya memperburuk situasi di Bahrain, tetapi biarkan saya menjelaskan bahwa kami tidak ingin ada pasukan dari negara lain berada di sini, baik dari Amerika Serikat, Saudi atau yang lain. Kami tidak ingin mengubah negara kami menjadi tempat beberapa pasukan asing datang dan berkelahi. Apa yang kami butuhkan adalah penarikan kelaur pasauakan mereka dan kami akan mengurus pertahanan sendiri. Jika ada beberapa perlindungan dari PBB untuk menghentikan pembunuhan warga Bahrain ... tapi bukanpada kondisi dimana adanya pasukan memerangi tentara lain. Kita tidak ingin mengubah Bahrain menjadi pulau bagi pasukan asing untuk datang dan saling menyerang. Hal ini akan menghancurkan negara.

Cukup, kami tidak ingin orang lain ikut campur dalam urusan kami. Kami akan mempertahankan diri dengan dada terbuka. Dan kami tidak akan menerima pasukan asing, apakah itu Saudi, Amerika atau pasukan lainnya. Biarkan rakyat Bahrain menyelesaikan masalah-masalah mereka tanpa gangguan dan kita bisa mempertahankan diri.


Comment