0
Thursday 23 June 2022 - 17:44
Iran - Rusia:

Presiden Iran Memperingatkan Upaya untuk Memperluas Pengaruh NATO di Seluruh Dunia

Story Code : 1000713
Presiden Iran Memperingatkan Upaya untuk Memperluas Pengaruh NATO di Seluruh Dunia
“Tidak ada keraguan bahwa provokasi AS dan NATO telah menjadi faktor di balik konflik ini [di Ukraina], dan oleh karena itu perlu untuk aktif dalam menghadapi upaya untuk memperluas pengaruh NATO di bagian mana pun di dunia, termasuk di Barat. Asia, Kaukasus dan Asia Tengah,” kata Raeisi dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Teheran, Rabu (23/6).

Dia menekankan pentingnya mengakhiri perang di Ukraina sesegera mungkin dan menyatakan kesiapan Republik Islam untuk membantu menemukan solusi diplomatik untuk krisis tersebut.

Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina pada akhir Februari, menyusul kegagalan Kiev untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk dan pengakuan Moskow atas wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri.

Pada saat itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa tujuan dari apa yang disebutnya "operasi militer khusus" adalah untuk mengatasi masalah keamanan Rusia dan untuk "menghapus Nazi" Ukraina.

Perang di Ukraina telah mengobarkan ketegangan antara Rusia dan Barat, dengan AS dan sekutu NATO-nya memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow dan memasok sejumlah besar persenjataan ke Ukraina.

Di tempat lain dalam sambutannya, Raeisi menekankan pentingnya kerja sama di antara negara-negara pesisir Laut Kaspia dan mengatakan kekuatan asing tidak diizinkan memiliki kehadiran militer di wilayah ini.

Dia mencatat bahwa pertemuan dan pembicaraan terus-menerus antara pejabat Iran dan Rusia menunjukkan tekad kuat kedua negara untuk membuka babak baru kerja sama yang bermanfaat dan strategis, khususnya di sektor ekonomi.

“Memperkuat kerja sama dan koordinasi adalah cara yang efektif untuk melawan sanksi AS dan unilateralisme ekonomi terhadap negara-negara merdeka,” kata presiden Iran.

Teheran dan Moskow sama-sama memiliki cadangan minyak dan gas yang besar tetapi dibatasi oleh sanksi yang membatasi kemampuan mereka untuk mengekspor hasil produksi mereka.

Rusia ditampar dengan sanksi setelah operasinya di negara tetangga Ukraina, sementara ekonomi Iran telah berada di bawah sanksi kejam yang diberlakukan kembali oleh AS pada 2018, menyusul penarikan Washington dari perjanjian 2015 dengan Teheran.

Selama pertemuan itu, Lavrov mengatakan Rusia ingin meningkatkan kerja sama dengan Iran ke tingkat yang strategis.

Menunjuk pentingnya keanggotaan Iran dalam Organisasi Kerjasama Shanghai, menteri luar negeri Rusia menambahkan bahwa negaranya mendukung peran Teheran dalam organisasi regional dan internasional.[IT/r]
Comment