Raisi: Perlawanan akan Mempercepat Jatuhnya Israel 'Pembunuh Anak-anak'

Raisi membuat pernyataan itu sehari setelah serangan udara Israel yang mematikan di daerah pemukiman di Jalur Gaza yang terkepung. Serangan itu mengakibatkan tewasnya dua belas orang, termasuk Tayseer al-Jabari, seorang komandan senior gerakan Jihad Islam, dan seorang gadis berusia lima tahun.

“Rezim Zionis sekali lagi menunjukkan perilaku agresif dan pendudukannya kepada dunia, tetapi perlawanan rakyat Gaza akan mempercepat jatuhnya rezim pembunuhan anak-anak ini,” kata Raisi seperti dilansir Tehran Times.

Pejabat senior Palestina Hussein Al Sheikh mengatajan Israel melakukan “kejahatan keji” dan mencuit bahwa “komunitas internasional seharusnya malu karena diam tentang hal ini dan kegagalannya memberikan perlindungan kepada rakyat Palestina dari penindasan ini.”

Menyusul serangan di Gaza, Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) juga mengatakan keamanan rezim Israel menurun tajam.

“Setiap hari setidaknya 15 operasi dilakukan terhadap posisi rezim pendudukan dan itulah sebabnya mereka memasang penghalang bahkan di dalam pemukiman untuk melindungi hidup mereka,” kata Komandan Pasukan Quds Brigadir Jenderal Esmail Qaani.

Qaani mengatakan pasukan perlawanan Palestina sedang membuat persiapan untuk memberikan pukulan terakhir terhadap "tubuh busuk rezim Zionis".

Iran mendukung orang-orang Palestina yang tertindas seperti yang terjadi di masa lalu, dan AS dan Israel tidak dapat menghancurkan perlawanan mereka, tegas Qaani.

Mayor Jenderal Hossein Salami, kepala IRGC, juga telah memperingatkan bahwa “lebih dari 100.000 rudal siap diluncurkan di Lebanon untuk membuat api neraka bagi Zionis.”

Rezim Tel Aviv melanjutkan tindakan agresinya terhadap Gaza yang terkepung. Setidaknya dua warga Palestina telah tewas dan beberapa lainnya terluka ketika pasukan pendudukan Israel melakukan serangan udara baru terhadap daerah kantong pantai pada hari Sabtu.[IT/AR]