0
Wednesday 31 August 2022 - 03:24
Gejolak Politik Irak:

Ketegangan Tinggi di Baghdad setelah Sayyid Al-Sadr Mundur dari Politik Irak

Story Code : 1011946
Ketegangan Tinggi di Baghdad setelah Sayyid Al-Sadr Mundur dari Politik Irak
Bentrokan meletus antara pasukan keamanan dan pendukung Al-Sadr di Zona Hijau Baghdad meskipun jam malam diberlakukan di ibu kota.

Puluhan pengunjuk rasa dan seorang petugas keamanan tewas atau terluka dalam bentrokan pada hari Senin (29/8), media Irak melaporkan.

Kabinet Irak telah menutup kantor-kantor pemerintah karena jam malam yang sedang berlangsung, Kantor Berita Irak (INA) melaporkan.

Perdana Menteri Mustafa Al-Kadhimi "mengarahkan bahwa jam kerja resmi libur" pada hari Selasa, kata badan tersebut, mengutip pernyataan dari kabinet.

Badan tersebut melaporkan bahwa Al-KadhimI telah memerintahkan "penyelidikan mendesak" atas peristiwa Senin dan menekankan bahwa penggunaan amunisi langsung oleh pasukan keamanan terhadap pengunjuk rasa "sangat dilarang".

PM juga meminta warga untuk "mematuhi instruksi keamanan dan keputusan jam malam", menurut INA.

Sementara itu, Ketua Aliansi Fatah di Irak, Hadi Al-Ameri, menyerukan de-eskalasi dan mendesak rakyat Irak untuk berhenti menggunakan kekerasan dan menggunakan dialog sebagai jalan menuju solusi.

Sementara itu, Al-Sadr dikatakan melakukan mogok makan “sampai kekerasan berakhir.”

Al-Sadr “telah mengumumkan mogok makan, sampai kekerasan dan penggunaan senjata berhenti,” kata INA, mengutip tweet oleh kepala blok Sadrist yang mengundurkan diri, Hassan al-Athari.

Di sisi lain, Iran menutup penyeberangan perbatasan darat dengan Irak, membatalkan semua penerbangan dan menyarankan warga Iran untuk menghindari bepergian ke negara itu di tengah kekerasan.

Beberapa negara lain mengeluarkan travel warning kepada warganya seperti Kuwait, Turki dan UEA.

Suasana kembali tenang sesudah Sayyid Muqtada al-Sadr meminta pendukungnya menghentikan aktivitasnya kurang dari 60 menit. [IT/r]
Comment