0
Tuesday 13 September 2022 - 03:36
Bahrain dan Arbain di Irak:

Bahrain Mencegah Ulama Terkemuka Syiah Bepergian ke Irak untuk Memperingati Arba'in

Story Code : 1014047
Bahrain Mencegah Ulama Terkemuka Syiah Bepergian ke Irak untuk Memperingati Arba
Sebagai bagian dari tindakan keras rezim Al Khalifah terhadap anggota komunitas agama mayoritas di kerajaan kecil Teluk Persia, para pejabat tidak mengizinkan presiden Dewan Ulama Syiah Bahrain yang dibubarkan, Sayyid Majid al-Mishal, untuk meninggalkan Bahrain ke Irak. .

Pihak berwenang tidak memberikan alasan apa pun untuk tindakan pembatasan tersebut, jaringan televisi berbahasa Arab Lualua melaporkan.

Komunitas Syiah Bahrain telah lama mengeluhkan diskriminasi dan marginalisasi di tangan rezim yang didukung Barat.

Menurut organisasi hak asasi manusia, pihak berwenang Bahrain telah memberlakukan pembatasan berat pada kebebasan beragama dari komunitas mayoritas sejak pecahnya pemberontakan rakyat dan protes nasional pada tahun 2011.

Bulan lalu, Sheikh Hussain al-Daihi, wakil sekretaris jenderal Masyarakat Islam Nasional al-Wefaq Bahrain yang dibubarkan, mengutuk pembatasan ketat pejabat Bahrain terhadap warga Syiah dan mencegah mereka mengambil bagian dalam ritual berkabung Asyura.

Dia mengatakan praktik tersebut berada dalam kerangka "kebijakan rasis yang telah dipupuk dalam beberapa tahun terakhir."

Sheikh Daihi menunjuk pada “keretakan yang dalam antara bangsa Bahrain dan rezim Manama,” dengan alasan bahwa otoritas Bahrain menyalahgunakan lembaga-lembaga negara untuk menargetkan Syiah, aula keagamaan dan pengkhotbah mereka, dan siapa pun yang tidak mematuhi perintah akan dihukum dengan keras.

“Syiah di Bahrain tidak berusaha menggulingkan rezim yang berkuasa dan membangun pemerintahan mereka sendiri. Pada saat yang sama, mereka tidak menerima pemaksaan prinsip-prinsip yang disesuaikan dan orientasi keagamaan tertentu yang terus-menerus diterapkan pada mereka. Kurikulum pendidikan, laporan media serta badan peradilan dan keamanan semuanya disalahgunakan demi menekan Syiah. Ini adalah tingkat tirani yang paling hina,” tegasnya.

Setiap tahun di Arba'in, jutaan orang dari seluruh dunia berduyun-duyun ke Karbala. Kelompok besar pelayat berjalan kaki menuju kota suci untuk mengambil bagian dalam pertemuan tahunan Islam terbesar di dunia. Upacara jatuh pada 27 September tahun ini.

Imam Hussein (AS) dan 72 sahabatnya menjadi syahid dalam Pertempuran Karbala di Irak selatan pada tahun 680 M setelah berjuang dengan gagah berani untuk keadilan melawan tentara khalifah Umayyah yang jauh lebih besar, Yazid I.[IT/r]
Comment