Sekjen PBB Peringatkan Ancaman Supremasi Kulit Putih dan Kanan Jauh di Barat

Sekjen PBB, berbicara kepada wartawan selama konferensi pers akhir tahun di New York pada hari Senin (19/12), mengatakan kasus di Jerman hanyalah salah satu contoh ancaman yang ditimbulkan oleh sayap kanan ekstrem terhadap masyarakat demokratis di seluruh dunia.

“Telah ditunjukkan bahwa ancaman terorisme terbesar saat ini di negara-negara Barat berasal dari ekstrem kanan, neo-Nazi, dan supremasi kulit putih,” kata Guterres.

"Dan saya pikir kita harus sangat jelas dan tegas dalam mengutuk setiap bentuk neo-Nazisme, supremasi kulit putih, segala bentuk 'anti-Semitisme', kebencian anti-Muslim," katanya.

“Ini jelas merupakan ancaman, dan kita harus melawan ancaman itu dengan tekad yang sangat besar,” tambahnya.

Sekjen PBB membuat komentarnya pada hari Senin (19/12) sebagai tanggapan atas pertanyaan apakah dia merasa bahwa Elon Musk, pemilik platform media sosial Twitter yang baru dan mudah berubah, adalah ancaman terhadap kebebasan berbicara.

Guterres mengatakan bahwa perusahaan media sosial memiliki tanggung jawab khusus untuk menjaga kebebasan pers dan menghindari penyebaran kebencian di platform mereka. Tapi dia menolak untuk secara langsung menangani kesesuaian Musk untuk menjalankan perusahaan media sosial global.[IT/r]