IRGC: Balas Dendam pada Pembunuh Jenderal Soleimani adalah “Pasti”

Pernyataan itu mengatakan bahwa tiga tahun sejak syahidnya Letnan Jenderal Qassem Soleimani wacana Perlawanan dan anti-Arogansi di seluruh dunia telah matang.

Mengacu pada sekolah Martir Soleimani, pernyataan itu menambahkan bahwa Martir Haji Qassem adalah legenda dan mitos abadi tidak hanya untuk Iran dan rakyat Iran, tetapi juga untuk Front Perlawanan Anti-Arogansi dan anti-Zionis di dunia.

Menurut pernyataan itu, Martir Soleimani mengikuti instruksi Imam Khomeini (ra) dan Imam Khamenei, telah dengan tegas menetapkan untuk menanggapi kebutuhan revolusi, Iran, dan negara-negara Muslim di kawasan itu dalam menangani terorisme Takfiri dan ISIL dengan menggunakan kapasitas Front Perlawanan dan sekutu serta pendukungnya.

Lebih lanjut pernyataan tersebut menambahkan bahwa kekuatan dan vitalitas Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam dalam memajukan strategi mendukung dan mendampingi Front Perlawanan Islam menunjukkan kelanjutan jalan Jenderal Soleimani dan kelangsungan cita-cita bangsa Iran dalam mendukung bangsa Palestina dan pembebasan Quds.

Pernyataan tersebut menganggap balas dendam pada pelaku dan pembunuh Martir Soleimani sebagai masalah yang "pasti" dan "tidak dapat diganggu gugat" dan selanjutnya menyatakan bahwa IRGC memantau proses pengusiran AS dari kawasan Asia Barat dan menganggap promosi sekolah tokoh seperti sekolah Jenderal Soleimani di Iran sebagai strategi IRGC yang tak terbantahkan.

Pada akhirnya, para Pengawal menegaskan kembali bahwa mereka akan mengorbankan hidup mereka demi tanah air dan bangsa melawan sistem hegemonik global dan Zionisme.[IT/r]