0
Sunday 5 May 2024 - 06:49
Zionis Israel vs Palestina:

NYT: Israel Hadirkan Solusi Pascaperang untuk Gaza 

Story Code : 1132905
Israeli army troops stand around their tank in an area along the border with the Gaza Strip
Israeli army troops stand around their tank in an area along the border with the Gaza Strip
Kesepakatan pembagian kekuasaan dapat disepakati sebagai imbalan atas normalisasi hubungan dengan Arab Saudi, kata para pejabat Yerusalem Barat kepada surat kabar tersebut.

Dalam sebuah laporan pada hari Jumat (3/5), surat kabar tersebut mengutip sumber anonim yang mengklaim bahwa Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu menghindari diskusi publik secara rinci mengenai masa depan Gaza pasca perang, namun di balik layar para pejabat telah mengembangkan “rencana ekspansif.”

Tiga pejabat Zionis Israel, dan lima orang yang telah mendiskusikan proposal tersebut dengan pemerintah Zionis Israel, mengatakan kepada NYT bahwa negara Yahudi tersebut akan menawarkan untuk berbagi pengawasan atas Gaza dengan AS dan tiga negara Arab – Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Menurut sumber tersebut, Israel akan melakukan hal itu sebagai imbalan atas normalisasi hubungan dengan Arab Saudi.

Berdasarkan rencana tersebut, para pemimpin lokal di Gaza, yang akan ditugaskan untuk membangun kembali wilayah tersebut, mereformasi sistem pendidikan dan menjaga ketertiban, akan ditunjuk oleh Zionis Israel dan negara-negara Arab bekerja sama dengan Washington.

Setelah tujuh hingga sepuluh tahun, masyarakat di wilayah kantong tersebut akan diizinkan untuk memilih apakah akan diserap ke dalam pemerintahan Palestina bersatu yang akan mengendalikan Tepi Barat dan Gaza, menurut proposal tersebut.

NYT menekankan bahwa rencana tersebut tidak menentukan apakah pemerintahan bersatu ini akan membentuk negara Palestina yang berdaulat. Netanyahu secara terbuka menolak solusi dua negara, meskipun jalan tersebut didukung oleh banyak negara besar, termasuk sekutu utama Zionis Israel, Amerika Serikat.

Proposal tersebut juga menyatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dapat terus beroperasi di Gaza setelah konflik dengan kelompok bersenjata Palestina Hamas berakhir, kata para pejabat.

Laporan NYT muncul di tengah upaya intensif internasional untuk membujuk kedua pihak agar mencapai gencatan senjata, yang dapat membuka jalan bagi gencatan senjata permanen di Gaza.

Zionis Israel melancarkan operasi militernya di daerah kantong Palestina sebagai tanggapan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang dan 250 orang disandera. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 34.622 warga Palestina sejauh ini tewas dan 77.867 lainnya terluka akibat serangan udara dan serangan darat IDF.[IT/r]
Comment