0
Friday 6 January 2023 - 16:40
Turki dan Gejolak Suriah:

Erdogan: Pemimpin Turki dan Suriah Dapat Bertemu untuk Membahas Perdamaian dan Stabilitas 

Story Code : 1034019
Erdogan: Pemimpin Turki dan Suriah Dapat Bertemu untuk Membahas Perdamaian dan Stabilitas 
Erdogan mengatakan pada hari Kamis (5/1) bahwa pertemuan trilateral para menteri luar negeri dari Turki, Rusia dan Suriah pertama-tama akan diadakan untuk mengembangkan kontak lebih lanjut setelah pembicaraan penting minggu lalu antara menteri pertahanan dari tiga negara di Moskow.

"Kami akan mengumpulkan para menteri luar negeri kami dan kemudian, bergantung pada perkembangan, kami dapat bersatu sebagai pemimpin Rusia, Turki, dan Suriah. Jadi, tujuan kami adalah membangun perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," kata Erdogan pada pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) miliknya di ibu kota Ankara, tanpa menentukan tanggal pasti untuk kemungkinan pertemuan itu.

“Menteri pertahanan Turki, Rusia, dan Suriah serta kepala intelijen berkumpul di Moskow. Mudah-mudahan, para menteri luar negeri akan duduk bersama dalam format trilateral," imbuhnya.

Pada tanggal 28 Desember, menteri pertahanan Turki, Rusia, dan Suriah berkumpul di Moskow untuk membahas upaya kontra-terorisme di Suriah, dan mereka sepakat untuk melanjutkan pertemuan tripartit untuk memastikan stabilitas di Suriah dan di wilayah yang lebih luas.

Pertemuan tersebut berkisar seputar krisis Suriah, masalah pengungsi, dan upaya kontra-terorisme bersama melawan kelompok teror di negara Arab tersebut.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pertemuan kedua dapat dilakukan pada pertengahan Januari.

Turki memutuskan hubungannya dengan Suriah pada Maret 2012, setahun setelah negara Arab itu berada dalam cengkeraman kekerasan yang merajalela dan sangat mematikan yang dilakukan oleh militan dan teroris yang didukung asing, termasuk yang diduga didukung oleh Ankara.

Turki selama 11 tahun terakhir mendukung teroris bersenjata yang gagal menggulingkan pemerintah Assad yang dipilih secara demokratis, dengan Erdogan bahkan menyebutnya sebagai "pembunuh."

Sejak 2016, Turki juga telah melakukan tiga operasi darat besar terhadap militan yang didukung Amerika Serikat yang berbasis di Suriah utara.

Pemerintah Turki menuduh militan, yang dikenal sebagai Unit Perlindungan Rakyat (YPG), memiliki hubungan dengan kelompok teroris Partai Pekerja Kurdistan.

Turki telah melancarkan serangan udara di Suriah utara dan Irak sejak 20 November, terhadap apa yang disebutnya, tempat persembunyian milik PKK.[IT/r]
Comment