0
Monday 3 April 2023 - 03:46
Krisis HAM di AS:

Terungkap Metode Pengawasan CIA terhadap Assange 

Story Code : 1050229
Terungkap Metode Pengawasan CIA terhadap Assange 
Seorang kontraktor swasta memasang mikrofon di dalam Kedutaan Besar Ekuador di London tempat salah satu pendiri WikiLeaks tinggal, menurut penyelidikan El Pais.

UC Global dipekerjakan untuk memberikan keamanan bagi kedutaan. Assange, yang diberi suaka oleh Ekuador saat itu, tinggal di kompleks diplomatik dari 2012 hingga 2019, sebelum dia dipindahkan secara paksa oleh polisi Inggris. Dugaan hubungan perusahaan Spanyol itu dengan badan intelijen AS pertama kali dilaporkan oleh El Pais pada 2019.

Menurut surat kabar tersebut, pendiri dan kepala UC Global David Morales pertama kali berhubungan dengan CIA pada tahun 2017. Sekitar waktu itu, Morales memberi tahu karyawannya bahwa perusahaan harus memberikan akses jarak jauh ke klien Amerika baru bernama 'X'. server yang mengumpulkan data dari Kedutaan Besar Ekuador di London, yang disebut sebagai 'Hotel'.

“Mengenai pekerjaan Hotel, saya ingin menawarkan kemampuan pengumpulan dan analisis informasi kami kepada klien Amerika,” tulis Morales dalam email September 2017. “Kita harus… berusaha membuatnya menarik dan mudah ditafsirkan.”

Informasi yang dibagikan dilaporkan termasuk profil pengunjung Assange, termasuk pengacara dan diplomat, serta data ponsel. Morales dikutip mengatakan dalam pesan obrolan bahwa "orang yang memegang kendali adalah teman kita di AS."

Salah satu mikrofon yang diam-diam ditanam oleh tim Morales di dalam kedutaan disembunyikan di dasar alat pemadam api untuk mendengarkan meskipun Assange memiliki kebiasaan menggunakan mesin derau putih untuk mencegah pengawasan, kata El Pais. Stiker dipasang di sudut jendela untuk menghindari getaran dan memungkinkan suara direkam melalui mikrofon laser. “Saya tahu ini sangat menarik dan AS ingin melakukannya,” Morales dilaporkan menulis kepada karyawannya.

Menurut El Pais, pekerjaan UC Global membantu Washington menggagalkan rencana untuk menyelundupkan Assange keluar dari kedutaan pada Desember 2017. Lenin Moreno, presiden Ekuador saat itu, diduga ingin memberikan kewarganegaraan Ekuador kepada salah satu pendiri WikiLeaks dan mengeluarkannya dari Inggris dengan mobil diplomatik.

Tim Morales dilaporkan merekam percakapan antara Assange dan pejabat Ekuador dan kemudian dengan cepat mengirimkannya ke AS. Washington menanggapi dengan mengeluarkan surat perintah penangkapan Assange ke Inggris, yang tampaknya mendorong penyelenggara untuk membatalkan rencana tersebut.

Pada 2019, otoritas Spanyol meluncurkan penyelidikan terhadap perusahaan Morales dan menahannya sebentar. Dia telah dibebaskan dengan jaminan.[IT/r]
Comment