China Memperingatkan Inggris untuk Berhenti Memfitnah Beijing untuk Menghindari Kerusakan Hubungan Lebih Lanjut

"Pernyataan yang relevan dari pihak Inggris hanyalah menirukan kata-kata dari orang lain dan merupakan fitnah jahat yang mengabaikan fakta," kata kedutaan besar China di London dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (21/5), bersumpah bahwa tindakan seperti itu dapat semakin merusak hubungan timbal balik.

Pernyataan itu muncul setelah Sunak mengklaim dalam pernyataan bermusuhan sebelumnya pada hari Minggu di KTT negara-negara Kelompok Tujuh [G7] bahwa China merupakan "tantangan terbesar" untuk keamanan dan kemakmuran global tetapi ekonomi terkemuka lainnya tidak boleh dipisahkan darinya.

"China dengan tegas menentang dan mengutuk keras hal ini," tambah pernyataan yang dikeluarkan oleh kedutaan China.

Para pemimpin G7 – Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Prancis, Jerman, Kanada, dan Italia – bertemu di Hiroshima untuk pertemuan puncak tahunan mereka pada 19-21 Mei. Mereka dengan tegas mengutuk kemajuan dan ketegasan ekonomi dan militer China yang bertahan lama, tetapi bersikeras bahwa mereka berusaha untuk tetap membuka pintu untuk kerja sama dengan Beijing.

Kelompok yang dipimpin AS itu juga menyerukan apa yang digambarkannya sebagai "resolusi damai" untuk klaim lama China atas wilayah pulau Taiwan yang memisahkan diri.

China mempertahankan kedaulatan atas Taiwan dan di bawah kebijakan "Satu China", hampir semua negara di seluruh dunia mengakui kedaulatan itu, yang melarang mereka menjalin kontak diplomatik langsung dengan pemerintah yang memproklamirkan diri di Taipei.[IT/r]