0
Saturday 10 June 2023 - 03:56
Palestina - China:

Presiden Palestina Akan Mengunjungi China

Story Code : 1062957
Presiden Palestina Akan Mengunjungi China
Beijing kembali memposisikan dirinya sebagai mediator dalam sengketa kawasan

"Atas undangan Presiden Xi Jinping, Presiden negara Palestina Mahmoud Abbas akan melakukan kunjungan kenegaraan ke China dari 13 hingga 16 Juni," kata juru bicara Hua Chunying dalam rilis resmi di situs Kementerian Luar Negeri, Jumat (9/6).

Pernyataan tersebut menyusul deklarasi dari Menteri Luar Negeri Qin Gang pada bulan April, di mana dia menyatakan kesediaan China untuk mendukung negosiasi damai setelah percakapan terpisah dengan diplomat Zionis Israel dan Palestina.

Qin mendukung "langkah-langkah untuk melanjutkan pembicaraan damai" dalam panggilan telepon dengan menteri luar negeri Israel, Eli Cohen, kata kantor berita Xinhua pada bulan April, menambahkan bahwa "China siap memberikan kemudahan untuk ini." Diplomat China itu juga membuat seruan serupa untuk pembicaraan damai dalam sebuah diskusi dengan menteri luar negeri Palestina, Riyad al-Maliki, lapor Xinhua.

Dalam kedua pertukaran, Qin menyatakan bahwa platform China untuk negosiasi perdamaian didasarkan pada apa yang disebut "solusi dua negara" untuk konflik Zionis Israel-Palestina, kata Xinhua.

Upaya Beijing untuk memulai kembali pembicaraan antara Israel dan Palestina terjadi ketika China memfokuskan elemen kebijakan luar negerinya untuk bertindak sebagai mediator dalam berbagai perselisihan regional.

Pada bulan Maret, Beijing menengahi hubungan baru antara saingan regional Iran dan Arab Saudi, memasukkan dirinya ke dalam teater politik di mana Amerika Serikat selama beberapa dekade telah bertindak sebagai pemberi pengaruh diplomatik utama.

Langkah tersebut membuat Washington tersingkir dalam perselisihan regional seperti perang saudara Yaman, yang sebagian besar dianggap sebagai konflik proksi Tehran-Riyadh.

Kementerian Luar Negeri Zionis Israel juga mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan China memainkan peran produktif dalam kekhawatirannya tentang ambisi nuklir Tehran.

Pada bulan Februari, Beijing mengusulkan rencana perdamaian untuk konflik Rusia dengan Ukraina menyusul diskusi antara Xi dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sejak Xi berkuasa pada tahun 2012, China telah melakukan upaya bersama untuk memantapkan dirinya sebagai mediator konflik di negara-negara seperti Bangladesh, Suriah, Afghanistan, dan lainnya.[IT/r]
Comment