0
Sunday 17 September 2023 - 06:07
AS dan Konflik Ukraina:

Media: AS Masih Ragu-ragu Mengenai Rudal Jarak Jauh untuk Ukraina

Story Code : 1082020
Media: AS Masih Ragu-ragu Mengenai Rudal Jarak Jauh untuk Ukraina
Menurut salah satu sumber Ukraina, Kiev berharap Presiden AS Joe Biden akan memberi lampu hijau pada pengiriman Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) setelah pertemuannya dengan Zelensky pada hari Kamis (14/9).

Namun, seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Axios bahwa meskipun masalah ini diangkat selama perjalanan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Kiev pekan lalu, “masih ada perdebatan di pemerintahan Biden mengenai pasokan ATACMS.”

Artikel Axios ini mengikuti laporan dari media Barat termasuk CNN, Financial Times, dan ABC News, yang mengklaim bahwa pemerintah AS semakin dekat dengan keputusan mengenai masalah ini. Sebuah laporan Politico awal bulan ini mengatakan bahwa meskipun para pejabat Ukraina memperkirakan langkah tersebut akan disetujui pada saat Zelensky berkunjung ke Washington, para pejabat AS memandang jangka waktunya “terlalu ketat.”

Ukraina telah lama meminta ATACMS, yang memiliki jangkauan hingga 300 km, namun Washington sejauh ini enggan memenuhinya, dengan alasan kekhawatiran bahwa ATACMS dapat digunakan untuk menyerang jauh di dalam wilayah Rusia, sehingga memicu peningkatan konflik.

Namun, Ukraina telah menerima rudal jarak jauh Storm Shadow dan Scalp dari Inggris dan Perancis, yang digunakan untuk menyerang sasaran termasuk infrastruktur sipil di Donbass dan Semenanjung Krimea.

Pada hari Jumat (15/9), Penasihat “Keamanan Nasional” AS Jake Sullivan mengonfirmasi bahwa Washington kemungkinan akan menyetujui paket bantuan militer baru ke Kiev “pada minggu depan.” Dia mengatakan dia yakin bahwa Kongres AS akan setuju untuk terus mendukung Ukraina meskipun ada skeptisisme yang meningkat di kalangan anggota parlemen Partai Republik.

Rusia telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat agar tidak mengirimkan senjata ke Ukraina, dengan alasan bahwa hal itu hanya akan memperpanjang konflik, tanpa mengubah hasilnya. Presiden Rusia Vladimir Putin juga mencatat bahwa semakin banyak sistem pertahanan jarak jauh Barat yang tiba di Ukraina, semakin besar pula Moskow “harus menyingkirkan ancaman tersebut dari perbatasan kita.”[IT/r]
Comment