0
Sunday 3 March 2024 - 01:57
Yaman - AS, Inggris & Zionis Israel:

Yaman: AS  Bertanggungjawaban atas Meningkatnya ketegangan di Laut Merah dan Bab el-Mandeb

Story Code : 1119893
Supporters of the Yemeni Ansarullah resistance movement
Supporters of the Yemeni Ansarullah resistance movement
“Amerika Serikat terutama bertanggung jawab atas serangan gencar Zionis Israel [terhadap warga Palestina] di Jalur Gaza, serta meningkatnya ketegangan di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab karena dukungan politik, militer, dan logistik mereka terhadap Palestina. Rezim Zionis,” kata Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Yaman dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (2/3).

“Washington bahkan telah mencegah Dewan Keamanan PBB menjalankan perannya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional,” tambahnya.

Kementerian kemudian mengutuk meningkatnya kekejaman dan kejahatan perang Zionis Israel terhadap warga Gaza, termasuk serangan baru-baru ini terhadap kerumunan orang yang menunggu makanan di Kota Gaza yang menewaskan lebih dari 100 warga Palestina.

“Pemerintah Keselamatan Nasional [yang berbasis di Sana'a], mengingat agresi Zionis Israel yang didukung oleh AS dan Inggris, akan terus menghentikan kapal-kapal yang memiliki hubungan komersial dengan Zionis Israel atau menuju pelabuhan di wilayah pendudukan [dari berlayar di Laut Merah. dan Laut Arab].

“Mereka akan menghentikan kampanye tersebut setelah agresi militer [terhadap Gaza] berakhir, dan bantuan kemanusiaan, bahan makanan, pasokan medis, dan bahan bakar dapat memasuki wilayah tersebut tanpa batasan apa pun,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Warga Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Zionis Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang dahsyat di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina di wilayah tersebut melakukan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan.

Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan mereka tidak akan menghentikan serangan balasan.

Serangan maritim tersebut telah memaksa beberapa perusahaan pelayaran dan minyak terbesar di dunia untuk menunda transit melalui salah satu rute perdagangan maritim terpenting di dunia.

Kapal tanker malah menambah ribuan mil rute pelayaran internasional dengan berlayar mengelilingi benua Afrika dibandingkan melalui Terusan Suez.[IT/r]
Comment