0
Tuesday 9 April 2024 - 23:43
Iran dan Perjuangan Palestina:

Jenderal IRGC: Koalisi Tentara Muslim Akan Melenyapkan Israel

Story Code : 1127798
Rear Admiral Alireza Tangsiri IRGC Navy Commander
Rear Admiral Alireza Tangsiri IRGC Navy Commander
“Satu-satunya cara untuk melawan Zionis adalah melalui pembentukan kekuatan Islam dan koalisi tentara Islam,” kata komandan Angkatan Laut IRGC Laksamana Muda Alireza Tangsiri dalam sebuah wawancara dengan TV Al Mayadeen yang berbasis di Lebanon pada hari Selasa (9/4).

“Solusi untuk menghilangkan parasit korup dan kriminal adalah dengan menyatukan seluruh negara Muslim dan tentaranya. Jika kita bersatu, kita bisa mengakhirinya,” tambah Tangsiri dalam wawancara.

Pernyataan tersebut muncul ketika rezim Zionis Israel melanjutkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan hampir 34.000 warga Palestina sejak dimulai pada bulan Oktober.

Perang tersebut telah memicu respons terpadu terhadap Israel dan sekutu utamanya Amerika Serikat dari kelompok perlawanan di negara-negara Arab di kawasan tersebut.

Namun, situasi meningkat pekan lalu ketika rezim Zionis Israel melancarkan serangan udara terhadap konsulat Iran di Suriah, menewaskan komandan senior IRGC, yang menurut para pejabat merupakan reaksi putus asa terhadap dukungan Iran terhadap perjuangan Palestina dan Poros Perlawanan.

Tangsiri mengatakan bahwa tanggapan Iran terhadap serangan 1 April di Damaskus sudah pasti, dan menambahkan bahwa negara tersebut akan bertindak jika pihak berwenang menganggapnya perlu.

“...kami tidak bertindak impulsif atau tergesa-gesa. Kami bukan tipe orang yang memberikan pipi sebelah setelah dipukul. Pada saat yang tepat, pejabat terkait akan memberikan pukulan telak, Insya Allah,” ujarnya.

“Apakah kamu mengharapkan aku mengatakan apa yang akan kita lakukan? Itu tidak benar. Kami 100% siap menerima perintah apa pun yang mungkin dikeluarkan,” kata Panglima Angkatan Laut IRGC.

Tangsiri juga mengatakan bahwa Iran melihat kehadiran Zionis Israel di negara-negara di kawasan, termasuk di Uni Emirat Arab, sebagai ancaman karena ia bersikeras bahwa menyambut Israel dengan dalih kerja sama ekonomi tidak dapat diterima.

“Apa artinya suatu negara merasa bangga menyambut Zionis di wilayahnya? .. Kami tahu betul bahwa mereka datang bukan untuk tujuan ekonomi atau untuk menjalin hubungan bilateral…,” katanya.[IT/r]
 
Comment