0
Friday 12 April 2024 - 02:42
Gejolak Zionis Israel:

Ribuan Yahudi Haredi Memprotes Rancangan Pendaftaran Mereka di Tentara Israel

Story Code : 1128068
Ultra-Orthodox protesters demonstrate against the Israeli occupation army draft in Al-Quds
Ultra-Orthodox protesters demonstrate against the Israeli occupation army draft in Al-Quds
Memegang poster bertuliskan “Pihak berwenang Zionis Israel menganiaya para sarjana Taurat”; “Ke penjara dan bukan ke tentara” dan mengatakan bahwa mereka akan memilih kematian daripada wajib militer, pertemuan tersebut mencakup pidato dari para pejabat di Fraksi ekstremis Yerusalem, media Zionis Israel melaporkan.

Menurut laporan, beberapa pengunjuk rasa bentrok dengan petugas polisi pendudukan yang mengamankan acara tersebut.

Protes serupa terjadi pada Rabu (10/4) pagi di Al-Quds yang diduduki.

Ketika pendudukan Zionis  Israel terus melakukan agresi brutal di Gaza, di tengah konfrontasi yang sedang berlangsung dengan Hizbullah di Lebanon, semakin banyak seruan dari pemerintah dan masyarakat Israel untuk mendaftarkan orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks, yang juga dikenal sebagai Haredim, untuk bertugas di militer.

Pekan lalu, ketika pemerintah koalisi Zionis Israel tidak dapat meloloskan undang-undang untuk memperpanjang pengecualian tersebut sebelum masa berlakunya habis pada tanggal 31 Maret, Mahkamah Agung membuat keputusan sementara yang memerintahkan penangguhan pendanaan negara untuk seminari-seminari Yahudi jika para siswa menentang rancangan tersebut.

⚡ Yahudi Haredi memblokir jalan di Yerusalem, menolak wajib militer di tentara Israel. pic.twitter.com/OUVK4bvFXv
— War Watch (@WarWatchs) 1 April 2024

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sekarang memiliki waktu satu bulan untuk menemukan solusi, setelah pemerintah mengajukan permohonan pada menit-menit terakhir ke Mahkamah Agung untuk penundaan selama 30 hari.

Mahkamah Agung memberi waktu kepada pejabat pemerintah hingga 30 April untuk mengajukan argumen tambahan.[IT/r]
Comment