0
Friday 12 April 2024 - 02:15
Gejolak Zionis Israel:

Media Israel: Lebih dari 100 Tentara Wanita Menolak Wajib Militer dengan IOF

Story Code : 1128061
Female Israeli soldiers
Female Israeli soldiers
Sejak 7 Oktober, tentara perempuan Zionis Israel telah menghindari wajib militer di pangkalan observasi dekat perbatasan dengan Gaza.

Lebih rincinya, saluran berita tersebut melaporkan bahwa dari 346 tentara, hampir setengahnya pada awalnya menolak untuk dibawa ke pangkalan pelatihan. Militer Zionis Israel sebelumnya mengklaim pada hari Kamis bahwa jumlahnya mencapai 116 wajib militer, total sekitar 30% dari seluruh tentara wanita yang direkrut.

Akibatnya, IOF akan memindahkan mereka ke fasilitas penahanan di pangkalan "Tel Hashomer" atau menugaskan mereka ke posisi dan tugas berbeda.

Ini menandai putaran ketiga penyusunan undang-undang sejak 7 Oktober, yang menunjukkan banyak sekali penolakan untuk bertugas, menurut TV7.

Tentara unit tersebut memantau kamera pengintai di sepanjang perbatasan antara Gaza dan wilayah pendudukan '48 dan mengirim pasukan ke lokasi-lokasi yang berpotensi terjadinya insiden.

Unit ini memiliki beberapa pusat komando di berbagai lokasi militer di sepanjang perbatasan, dan sebagian besar dari mereka yang bertugas di unit tersebut adalah tentara wanita.

Tentara wanita Zionis Israel yang menolak dinas dijebloskan ke penjara
Ynet melaporkan awal tahun ini bahwa perempuan Zionis Israel menghindari wajib militer dengan alasan masalah atau kondisi kesehatan dan psikologis.

Menariknya, Ynet mengatakan beberapa wanita wajib militer yang menolak wajib militer akan dibawa ke “penahanan atau penjara.”

Salah satu tentara wanita yang ditahan menggambarkan kejadian yang sedang berlangsung sebagai hal yang memalukan dan memalukan. Prajurit tersebut berusaha untuk membebaskan dirinya dari dinas dengan mengajukan dokumen yang menyatakan bahwa dia menderita beberapa penyakit mental, termasuk "kecemasan" dan "gangguan perhatian".

Anggota wajib militer tersebut mengatakan kepada keluarganya, "Sejak tanggal 7 Oktober, saya tidak dapat menjalankan tugas sama sekali. Sayangnya, tentara tidak mau memeriksa dokumen saya selama sebulan terakhir dan saat ini, mereka tidak mendengarkan saya sama sekali dan tidak mau mendengarkan saya." tidak mau membiarkan saya bertemu dengan seorang perwira militer dan menjebloskan saya ke penjara."

Otoritas militer Zionis Israel mengklaim bahwa insiden semacam itu termasuk dalam “persentase penolakan rutin,” dengan 20% tentara perempuan “Kontrol Perbatasan” menolak untuk dipindahkan ke pos-pos observasi.

Namun, situs berita Zionis Israel mengatakan IOF kini menganggap kebutuhan akan pengamat perempuan sebagai sebuah “keadaan darurat yang kritis”. Komando militer Zionis Israel untuk “pertama kalinya” memutuskan bahwa posisi tersebut akan diawaki oleh anggota pasukan cadangan militer Zionis Israel dan tidak akan dibatasi hanya pada staf tetap.[IT/r]
Comment