Bank Dunia Memperingatkan: Otoritas Palestina Berada di Ambang Keruntuhan Fiskal

Otoritas Palestina berisiko mengalami keruntuhan finansial, menurut laporan Bank Dunia yang dirilis pada hari Kamis (23/5). Laporan tersebut menyebutkan berkurangnya aliran pendapatan dan penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi di tengah perang Gaza yang sedang berlangsung.
 
“Situasi fiskal Otoritas Palestina memburuk secara dramatis dalam tiga bulan terakhir, secara signifikan meningkatkan risiko keruntuhan fiskal,” kata Bank Dunia dalam sebuah pernyataan. 

“Aliran pendapatan sebagian besar telah mengering karena pengurangan drastis transfer pendapatan yang dibayarkan kepada Otoritas Palestina dan penurunan besar-besaran dalam aktivitas ekonomi,” tambahnya.

Dalam beberapa bulan ke depan, defisit pemerintah diperkirakan mencapai $1,2 miliar, dua kali lipat kesenjangan pendanaan sebesar $682 juta yang tercatat pada akhir tahun 2023.

Perekonomian Palestina diperkirakan akan menyusut sebesar 6,5 hingga 9,6 persen, meskipun Bank Dunia menekankan bahwa perkiraan tersebut “sangat tidak pasti.”

“Peningkatan bantuan luar negeri dan akumulasi tunggakan lebih lanjut kepada pegawai negeri dan pemasok adalah satu-satunya pilihan pembiayaan yang tersedia bagi Otoritas Palestina,” kata Bank Dunia. 

Sejak Oktober 2023, hampir setengah juta pekerjaan di perekonomian Palestina telah hilang, seperti yang dilaporkan oleh Bank Dunia.

Hal ini mencakup sekitar 200.000 kehilangan pekerjaan di Jalur Gaza dan hampir 150.000 kehilangan pekerjaan di Zionis “Israel” di antara individu yang tinggal di Tepi Barat.

Tingkat kemiskinan meningkat, Bank Dunia menyatakan bahwa saat ini hampir setiap penduduk Gaza hidup di bawah garis kemiskinan.[IT/r]