0
Wednesday 29 May 2024 - 00:45
Mesir - Gejolak Palestina:

Partai Nasser Mesir Menyerukan Pembatalan Perjanjian Camp David

Story Code : 1138224
No to the Siege
No to the Siege
Partai Persatuan Nasser di Mesir mengutuk “posisi tercela” rezim Arab, terutama terkait invasi Zionis Israel ke kota paling selatan di Jalur Gaza, Rafah. 

Gerakan tersebut menunjukkan bahwa negara-negara Arab adalah “mitra sejati” dalam kejahatan genosida yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, gerakan tersebut menolak sikap pemerintah Mesir, dan mengatakan bahwa mereka belum mengambil tindakan tegas dan pencegahan yang mencerminkan “prestise dan nilai Mesir.”

Secara khusus, Partai Persatuan Nasseri menunjuk pada kelambanan pemerintah Mesir dalam menghadapi invasi Zionis Israel ke Rafah, yang diyakini telah mengganggu kehidupan warga Palestina dan keamanan nasional Mesir.

Mengenai hal terakhir, gerakan Nasseris mengacu pada fakta bahwa invasi Rafah di sepanjang perbatasan Palestina-Mesir dan pendudukan Zionis Israel di perbatasan Rafah adalah tindakan yang melanggar ketentuan perjanjian Camp David dan kedaulatan Mesir. 

Mengenai masalah ini, pernyataan tersebut merujuk pada bentrokan baru-baru ini antara pasukan Mesir dan pasukan pendudukan Israel di dekat perbatasan, yang menyebabkan tewasnya setidaknya satu tentara Mesir. Gerakan tersebut mengatakan bahwa tentara yang mati syahid harus dipuji sebagai “simbol dan perwujudan hati nurani nasional Mesir dan doktrin teguhnya dalam perang dan perjuangan melawan musuh.”

Dalam konteks ini, Partai Nasseri Bersatu Mesir menyerukan serangkaian tindakan yang harus dilakukan pemerintah Mesir, antara lain:

1. Memutuskan semua hubungan dengan rezim Zionis Israel, membatalkan semua perjanjian, yang terutama adalah Perjanjian Camp David yang “memalukan” dan “perjanjian damai”, dan mengkriminalisasi segala bentuk hubungan dan normalisasi dengan “Zionis”;
2. Memberikan segala bentuk dukungan kepada Perlawanan Palestina yang gagah berani;
3. Menegaskan hak kedaulatan Mesir atas perlintasan perbatasan Rafah dengan membukanya untuk bantuan kemanusiaan dan pemindahan orang-orang yang terluka tanpa koordinasi dengan rezim Zionis Israel;
4. Mencabut pembatasan keamanan yang diberlakukan terhadap warga negara dan melepaskan tahanan hati nurani, terutama mereka yang ditahan karena ikut serta dalam protes pro-Palestina;
5. Mendukung kampanye yang memboikot perusahaan dan produk yang berafiliasi dengan rezim Zionis Israel
Gerakan ini juga menegaskan hak rakyat Mesir dan Arab untuk menggunakan segala cara dan metode berekspresi untuk mendukung rakyat Palestina dan Perlawanan mereka.[IT/r]
Comment