0
Saturday 8 June 2024 - 23:38
Gejolak Zionis Israel:

IOF Mencari Rekrutan Sementara Melalui Sedia Sosial di tengah Kekurangan

Story Code : 1140505
Israeli soldiers drive a tank near the Gaza Strip, in southern occupied Palestine
Israeli soldiers drive a tank near the Gaza Strip, in southern occupied Palestine
Meskipun ada setengah juta pemukim Zionis Israel yang terdaftar untuk tugas cadangan di pasukan pendudukan Zionis Israel, laporan terbaru dari media Zionis Israel mengungkapkan bahwa hanya 3% warga Zionis Israel yang aktif bertugas di cadangan sejak dimulainya perang di Gaza.

Militer Zionis Israel menahan diri untuk tidak memberikan rincian statistik pendaftaran cadangan, dengan alasan kekhawatiran "keamanan informasi". Namun, para pejabat militer mengakui adanya kelelahan di kalangan prajurit cadangan.

Sebuah kontingen kecil tentara cadangan menanggung beban terbesar perang dari Gaza hingga Utara di garis depan melawan Lebanon, terutama karena tekanan yang sangat besar dan kerugian yang signifikan telah memperburuk tantangan dalam mempertahankan kecukupan tenaga kerja dalam jangka waktu yang lama.

Menanggapi situasi tersebut, rezim Zionis Israel menyetujui keputusan yang mengizinkan IOF untuk menambah jumlah pasukan cadangan menjadi 350.000, sebuah tindakan yang akan tetap berlaku hingga akhir Agustus. Sumber dari Kementerian Keamanan menggambarkan peningkatan ini sebagai penyesuaian rutin dalam formasi tempur.

Kelompok internal tentara cadangan mengeluarkan seruan pada awal pekan ini untuk merekrut cadangan tambahan untuk sebuah brigade yang menghadapi kekurangan di wilayah Netzarim di Gaza. Mereka mencari sukarelawan untuk jangka waktu satu bulan. Batalyon lain yang kekurangan tentara cadangan mengeluarkan seruan perekrutan pengemudi truk untuk mendukung kegiatan operasional di Utara.

Ini bukan pertama kalinya pasukan Zionis Israel menggunakan media sosial untuk merekrut pasukan, karena media Israel sebelumnya melaporkan bahwa para pejabat militer telah beralih ke platform media sosial beberapa minggu lalu untuk merekrut pasukan.

Semua Kesalahan Harus Ditanggung oleh Para Pemimpin Politik
Mayor Jenderal Cadangan Zionis Israel dan analis militer Yitzhak Brik mengatakan pada hari Jumat (7/6) dalam sebuah opini untuk Jerusalem Post bahwa pasukan pendudukan Zionis Israel akan menemui kegagalan dalam perang mereka dengan Hamas, dan mereka pasti akan menemui nasib yang sama dalam perang melawan Hizbullah.

Brik menekankan bahwa IOF tidak dapat mengalahkan kedua faksi Perlawanan tersebut, bukan karena mereka tidak mencari kemenangan, namun hanya karena mereka tidak dapat tampil sebagai pemenang, dengan alasan tentara “kecil dan lemah” yang “tidak memiliki kelebihan kekuatan.”

“Setiap hari perang terus berlanjut, situasi kami semakin memburuk,” katanya, seraya mengecam bahwa baik IOF maupun pendudukan Israel sedang menuju ke arah kehancuran internal.

Brik tidak menyalahkan siapa pun selain kabinet perang atas hal ini, mengingat mereka bertanggung jawab atas pengelolaan entitas Israel pada saat seperti itu, ia mengutuk badan tersebut dengan mengatakan bahwa para anggotanya "hanya memiliki satu tujuan harian", yaitu melanjutkan perang tidak peduli resikonya selama hal itu menjaga posisi politik mereka.

"Mereka harus dihentikan. Mereka menggiring rakyat Zionis Israel seperti domba menuju pembantaian," katanya, seraya menegaskan kembali bahwa mereka tidak peduli dengan pendudukan Zionis Israel itu sendiri, namun lebih peduli pada barisan mereka sendiri di dalamnya.

Brigadir jenderal Zionis Israel menggarisbawahi bahwa ia telah membayangkan semua yang terjadi dalam invasi Rafah sebelum hal itu terjadi, dan menyoroti bahwa Zionis “Israel” “kehilangan kendali atas negara-negara di dunia” dengan cara yang tidak pernah diketahui oleh Zionis Israel, termasuk hubungan mereka dengan Mesir. .

Pendudukan Zionis Israel “perlu menghentikan kehancuran dan segera menjauhkan diri dari para penghasut perang yang menyesatkan kita.” [IT/r]
Comment