0
Sunday 9 June 2024 - 23:37
AS dan Gejolak Palestina:

Massa Berunjuk Rasa di luar Gedung Putih Memprotes Perang di Gaza

Story Code : 1140676
The People
The People's Red Line surrounds the White House in Washington, DC
Menurut Sputnik, demonstrasi besar-besaran pro-Palestina terjadi di luar Gedung Putih pada hari Sabtu (8/6), dengan ribuan orang mengelilingi rumah presiden Amerika.

Ribuan orang memegang bendera Palestina dan plakat bertuliskan “Bebaskan Palestina”, “Lepaskan Gaza”, dan “Gencatan Senjata sekarang.”

BREAKING :
Di Washington, D.C., pengunjuk rasa mengelilingi Gedung Putih dengan spanduk merah besar, menuntut diakhirinya genosida Zionis Israel yang didukung Biden di Gaza. pic.twitter.com/keLQFf1oyC
— sarah (@sahouraxo) 8 Juni 2024

Jalan-jalan terdekat telah ditutup, dan kehadiran polisi di lokasi kejadian diperkuat sepuluh kali lipat.

Menurut media sosial, ada antrean sepanjang dua mil orang-orang yang mengenakan pakaian merah di sekitar Gedung Putih yang mengecam keterlibatan AS dalam genosida di Gaza.

Dalam sebuah wawancara dengan Majalah Time pada hari Selasa (4/6), Presiden AS Joe Biden ditanya apakah menurutnya Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu “memperpanjang perang demi mempertahankan politik dirinya sendiri,” dan dia menjawab: “Saya tidak akan berkomentar mengenai hal itu. Ada banyak alasan bagi orang untuk menarik kesimpulan itu."

Pada tanggal 2 Juni, kantor Netanyahu mengumumkan bahwa setiap usulan agar "Israel" menyetujui gencatan senjata permanen sebelum "penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas" adalah "tidak dapat dimulai".

Orang Israel membunuh 200+ orang, Biden mengucapkan selamat kepada mereka atas operasi tawanan
Menyusul serangan Zionis “Israel” terhadap kamp pengungsi Nuseirat pada hari Sabtu yang menewaskan sedikitnya 210 warga Palestina, Presiden AS Joe Biden tidak hanya tidak mengutuk agresi tersebut tetapi sebaliknya, merayakan kembalinya 4 tawanan Zionis Israel selama serangan tersebut.

Memberikan ucapan selamat kepada keluarga Zionis Israel atas pembebasan para tawanan bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron, Biden menyatakan bahwa AS "tidak akan berhenti bekerja sampai semua sandera pulang dan gencatan senjata tercapai. Hal ini penting untuk dilakukan."

Video-video memilukan dibagikan di media sosial yang menggambarkan puluhan syuhada, termasuk anak-anak, yang terbunuh akibat pemboman tanpa pandang bulu Zionis Israel di kamp Pengungsi Nuseirat. Banyak dari para martir telah berubah menjadi potongan-potongan yang tersebar di jalan-jalan kamp.

Pasukan pendudukan Zionis  Israel melancarkan banyak serangan udara pada hari Sabtu di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, koresponden Al Mayadeen melaporkan, menambahkan bahwa pemboman hebat tersebut mengakibatkan puluhan korban jiwa, dengan banyak korban tewas dan terluka dibawa ke Rumah Sakit Martir al-Aqsa.

Menurut koresponden, puluhan roket Zionis Israel menargetkan rumah-rumah warga sipil di kamp Nuseirat. Banyak perempuan dan anak-anak termasuk di antara korban yang diangkut ke Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa menggunakan kereta yang ditarik hewan dan kendaraan pribadi karena kondisi sistem layanan kesehatan yang buruk.

Ada laporan mengenai banyak korban tewas dan luka-luka yang belum dapat dijangkau oleh ambulans. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas akibat pemboman saat ini mencapai 60 orang dan diperkirakan akan terus meningkat. Namun, koresponden kami melaporkan lebih dari 80 orang yang mati syahid.

Menurut koresponden Al Mayadeen di Gaza, pasukan khusus Zionis Israel telah menyusup ke Kamp Nuseirat. Setelah kekuatan tersebut ditemukan oleh Perlawanan, konfrontasi sengit pun terjadi. Menurut koresponden kami, penemuan kekuatan itulah yang menyebabkan penembakan besar-besaran Israel dan pembantaian di kamp tersebut.[IT/r]
Comment