Iran Mengungkapkan Kandidat Calon Presiden

Kelompok konservatif dan garis keras mendominasi daftar calon penerus mendiang Ebrahim Raisi

Para kandidat tersebut disetujui oleh Dewan Wali Iran, sebuah panel ulama dan ahli hukum yang memegang hak veto atas undang-undang yang disahkan oleh parlemen, dan menentukan siapa yang dapat mencalonkan diri di Republik Islam tersebut.

Masoud Pezeshkian, Mostafa Pour Mohammadi, Said Jalili, Alireza Zakani, Amirhossein Qazizadeh Hashemi, dan Mohammad Bagher Ghalibaf akan ambil bagian dalam pemilu 28 Juni, kementerian mengumumkan pada hari Minggu (9/6).

Ghalibaf adalah ketua parlemen Iran saat ini. Sebagai mantan kepala polisi, ia gagal mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2005 dan 2013. Hashemi saat ini menjabat sebagai wakil presiden, sementara Zakani adalah walikota Tehran. Ketiganya dianggap garis keras. Pezeshkian dipandang sebagai seorang reformis. Mohammadi adalah seorang ahli hukum konservatif, sementara Jalili memimpin Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran dari tahun 2007 hingga 2013 dan merupakan negosiator senior nuklir.

Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian tewas ketika helikopter yang mereka tumpangi jatuh pada 19 Mei di provinsi Azerbaijan Timur, Iran. Penyebab insiden tersebut belum diketahui, namun laporan dari Staf Umum militer Iran mengatakan bahwa sabotase telah dikesampingkan.

“Tidak ditemukan cacat yang dapat mempengaruhi kecelakaan dalam hal perbaikan dan pemeliharaan,” kata Staf Umum, seraya menambahkan bahwa berat helikopter saat lepas landas “dalam batas yang diizinkan.” Kondisi cuaca di sepanjang rute helikopter “perlu diselidiki lebih lanjut,” laporan tersebut menyimpulkan.[IT/r]