Israel sedang Runtuh

Hever adalah seorang penulis bedomisili di Jerman. Ia juga  koordinator embargo militer untuk Komite Nasional Boikot Divestasi dan Sanksi Palestina (BNC) dan bekerja pada kampanye #ShutDownNation. 

Lebih dari delapan bulan sejak genosida ini terjadi, Israel kalah dalam perang antara tentaranya dan perlawanan di lapangan.

Perekonomian Israel sendiri sedang kacau, karena semakin banyak orang Israel yang pergi ke luar negeri untuk selamanya dan sektor teknologi tingginya runtuh.

“Saya pikir apa yang kita lihat adalah, pertama-tama, bahwa doktrin militer Israel ini telah hilang,” katanya.

“Tidak ada doktrin saat ini – yang kita miliki adalah keruntuhan masyarakat Israel. Ini adalah keruntuhan sosial. Ini juga merupakan keruntuhan psikologis, [dan] ini berkaitan dengan fakta bahwa orang Israel telah kehilangan hubungan dengan kenyataan,” tambahnya.

Seiring dengan krisis sosial, Hever mengatakan bahwa infrastruktur internal Israel sedang mengalami kejatuhan ekonomi.

“Ekonom Israel terus menyebutkan fakta bahwa Israel menjadi lebih kecil, dalam arti bahwa begitu banyak orang telah meninggalkan rumah mereka, beberapa rumah hancur, beberapa tidak aman, baik di daerah sekitar Jalur Gaza, atau di utara, dekat Lebanon,” katanya.

Menurut Hever, banyak keluarga di tanah pendudukan yang ingin keluar dari sana bagaimana pun juga, jika mereka bisa, jika mereka memiliki paspor tambahan, atau jika mereka dapat menemukan pekerjaan di suatu tempat atau studi atau apa pun.[IT/AR]