Korea Utara Kerahkan Artileri Militer ke Perbatasan Cina

Korea Utara telah menngerahkan puluhan tank dari Zona Demiliterisasi Korea Selatan ke perbatasan Cina, demikian laporan dari Korea Selatan pada Rabu (20/8).

Sumber-sumber Korea Selatan berspekulasi bahwa gerakan tank, bersama gerakan beberapa unit militer khusus dan rencana memindahkan puluhan kendaraan lapis baja dan pasukan ke wilayah tersebut, didorong "ketakutan" kalau-kalau Cina (satu-satunya sekutu Korea Utara) akan meningkatkan tekanan terhadap rezim Kim Jong-un untuk melucuti program nuklirnya.

Lebih dari 80 tank dari Korps ke-12 Korea Utara dipindahkan ke Provinsi Ryanggang sepanjang perbatasan utara-tengah dengan China yang terpisah oleh sungai Yalu dan sungai Tumen, kata laporan koran utama Korea Selatan, Chosun Ilbo.

Provinsi Ryanggang disakralkan Korea Utara karena menjadi tempat kelahiran Kim Jong-Il dan Pegunungan Baekdu. Peralatan militer berat belum pernah dikerahkan ke daerah itu sebelumnya, kata beberapa sumber.

Korps ke-12 dibentuk pada 2010 sebagai kekuatan pertahanan reaksi cepat yang dirancang untuk pengerahan darurat dalam menanggapi kegiatan Cina. Korps itu baru-baru ini telah dilengkapi dengan unit yang menampilkan beberapa peluncur roket, unit infanteri lapis baja, sebuah brigade penembak jitu, dan sebuah skuadron operasi khusus.

Sepuluh dari tank baru yang dikerahkan di sepanjang Yalu, dilengkapi dengan desain yang canggih, termasuk sistem kendali tembak otomatis dan sistem komputerisasi.

Sumber itu mengatakan, sekitar 80 kendaraan lapis baja diperkirakan akan dikerahkan di sepanjang perbatasan "dengan segera". Kendaraan ini membawa 10 sampai 15 tentara dengan kecepatan hingga 80 kilometer per jam. (IT/CT/rj)