0
Thursday 26 October 2017 - 23:39

Menteri Intelijen Israel akan Hentikan Nuklir Iran dengan Aksi Militer

Story Code : 679434
Menteri Intelijen Israel
Menteri Intelijen Israel
Menteri Intelijen Israel, Yisrael Katz berkoar-koar akan mengambil aksi militer untuk memastikan Iran tidak akan memiliki senjata nuklir dan mendukung penuh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil pendekatan lebih keras terhadap Iran.

Pada 13 Oktober lalu, Trump menolak memperbarui sertifikasi yang menyatakan Iran mematuhi kesepakatan nuklir yang ditandatangani oleh pendahulunya, Presiden Barack Obama. Hal ini membuka peluang bagi Kongres AS selama 60 hari untuk memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap Iran.

Keputusan Trump itu menuai kritikan banyak pihak, terutama negara-negara yang ikut menandatangani kesepakatan nuklir Iran. Selain Iran dan AS, kesepakatan ini juga ditandatangani oleh Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, China dan Uni Eropa. Namun pujian untuk Trump datang dari Israel.

"Jika upaya internasional yang dipimpin Presiden AS Donald Trump beberapa hari terakhir tidak membantu dalam menghentikan Iran mendapatkan kemampuan nuklir, Israel akan bertindak secara militer dengan sendirinya," ucap Menteri Intelijen Israel, Yisrael Katz, dalam wawancara di Tokyo, Jepang.

"Ada perubahan yang bisa dilakukan (terhadap kesepakatan nuklir) untuk memastikan mereka (Iran-red) tidak akan pernah memiliki kemampuan untuk mendapatkan senjata nuklir," imbuh Katz seperti dilansir Reuters, Kamis (26/10/2017).

Menurut Katz, Israel menginginkan kesepakatan nuklir Iran direvisi dengan menghapuskan batasan waktu dan memberlakukan syarat yang lebih ketat demi menghentikan Iran mengembangkan centrifuge atau pemutar yang digunakan dalam pembuatan senjata nuklir.

Katz saat ini berada di Jepang dalam rangka mencari dukungan bagi kebijakan keras Trump terhadap Iran. Diketahui bahwa Jepang bergantung pada militer AS dalam menghadapi ancaman Korea Utara dan ancaman lainnya. Namun strategi diplomatik Jepang di Timur Tengah, tempatnya membeli sebagian besar suplai minyak, adalah menjaga hubungan baik dengan semua negara, termasuk Iran. [IT/Detik]

Comment