0
Thursday 9 August 2018 - 14:53
Jerman dan Kesepakatan N Iran - P5+1:

Jerman: Penerapan Kembali Larangan AS terhadap Iran "Kesalahan," Berjanji Akan Memperjuangkan JCPOA

Story Code : 743482
Heiko Maas,  German Foreign Minister
Heiko Maas, German Foreign Minister
Diplomat Jerman mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman, Passauer Neue Presse, Rabu (8/8), bahwa keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menerapkan kembali sanksi terhadap Iran yang bertentangan dengan kesepakatan itu adalah "kesalahan."

"Kami masih menganggap keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran itu sebagai kesalahan," Maas menambahkan.

Kesepakatan dengan Iran ditandatangani pada tahun 2015 oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, termasuk AS, ditambah Jerman di bawah pimpinan Presiden AS Barack Obama.

Berdasarkan kesepakatan, yang dikenal sebagai Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA), Iran melakukan pembatasan program nuklirnya sebagai ganti penghapusan sanksi terkait nuklir yang diberlakukan terhadap Tehran.

Trump menarik AS keluar dari perjanjian nuklir Iran pada bulan Mei, dan mengatakan bahwa dia berencana hendak mengembalikan sanksi nuklir AS pada Iran dan memberlakukan larangan ekonomi "tingkat tertinggi" di Republik Islam.

Pada hari Senin (6/8), Trump menandatangani perintah eksekutif memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran untuk memberikan "tekanan ekonomi maksimum" di Republik Islam.

Maas mengatakan dalam wawancaranya bahwa Jerman dan Uni Eropa akan berjuang untuk menjaga agar kesepakatan tetap hidup, sekalipun tanpa AS.

"Kami akan memperjuangkannya karena itu adalah kepentingan kami dalam hal keamanan dan transparansi di (Timur Tengah)," katanya.

Penarikan AS dari kesepakatan dan pengenaan kembali sanksi terjadi dibawa protes keras dari  penandatangan lain perjanjian JCPOA.

Uni Eropa mengatakan komunitas internasional memiliki kewajiban untuk mempertahankan hubungan ekonomi dengan Iran.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan selama perjalanan ke Wellington, Selandia Baru, pada hari Selasa (7/8) bahwa Iran telah memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian, yang menuntut komitmen timbal balik.[IT/r]
 
Comment