0
Sunday 16 September 2018 - 16:52
Palestina vs Zionis Israel:

Palestina Mengatakan Tidak Akan Menyerah pada 'Pemerasan' AS

Story Code : 750379
US President Donald Trump embracing his son-in-law and senior adviser Jared Kushner.
US President Donald Trump embracing his son-in-law and senior adviser Jared Kushner.
Pemerintah AS baru-baru ini mengadopsi serangkaian tindakan hukuman terhadap warga Palestina, memblokir uang untuk jutaan pengungsi di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang terkepung.

"Persepsi Amerika tentang masalah (Palestina) mencerminkan kebijakan yang tidak bertanggung jawab yang akan mengarah pada kehancuran yang merusak dan menimbulkan bahaya nyata bagi sistem hukum internasional," kata juru bicara Otorita Palestina Nabil Abu Rudeineh Sabtu (15/9).

Pejabat itu membidik penasehat presiden AS Jared Kushner, mengatakan klaimnya bahwa tindakan hukuman tidak akan menyakiti peluang untuk kesepakatan damai di Timur Tengah menunjukkan ketidaktahuannya.

Kushner mengatakan kepada The New York Times pada hari Jumat (14/9) bahwa Presiden Donald Trump telah benar-benar meningkatkan peluang untuk perdamaian dengan memblokir bantuan dan melucuti "realitas palsu" di wilayah yang diduduki.

Kushner juga membela keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem al-Quds sebagai ibukota yang disebut Zionis Israel dan merelokasi kedutaan AS dari Tel Aviv ke kota yang sangat sensitif itu.

"Ada terlalu banyak realitas palsu yang diciptakan – jamaah salat - yang menurut saya perlu diubah," kata Kushner.

“Yang kami lakukan adalah menangani hal-hal seperti yang kami lihat dan tidak takut melakukan hal yang benar. Saya pikir, sebagai hasilnya, Anda memiliki peluang yang jauh lebih tinggi untuk benar-benar mencapai perdamaian sejati,” tambahnya.[IT/r]
 
 
Comment