0
Monday 17 December 2018 - 16:25
Palestina vs Zionis Israel:

Haniyeh: Hamas Menyita Aset Teknologi yang Mengungkap Metode IOF

Story Code : 767147
Hamas political bureau chief Ismail Haniyeh during a rally in Gaza.jpg
Hamas political bureau chief Ismail Haniyeh during a rally in Gaza.jpg
Berpidato pada rapat umum pada hari Minggu (16/12), yang dihadiri oleh puluhan ribu orang untuk menandai HUT 31 tahun pembentukan Hamas, Haniyeh mengatakan bahwa apa yang Hamas disita selama operasi yang gagal mengekspos metode operasi militer Zionis Israel, yang akan memiliki "implikasi dalam perang pikiran" antara musuh Zionis dan perlawanan Palestina.

Haniyeh berjanji bahwa rincian tambahan akan diungkapkan pada konferensi pers bahwa sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, akan digelar dalam beberapa hari mendatang.

Seorang perwira Zionis Israel tewas dan seorang tentara lainnya terluka ringan selama operasi yang gagal bulan lalu. Tujuh pejuang Palestina dikatakan telah menjadi martir selama pertempuran senjata yang terjadi dengan pasukan pendudukan. Bentrokan itu diikuti oleh rentetan tembakan roket ke pemukiman Zionis Israel yang berbatasan dengan Gaza.

Sementara Haniyeh, mengatakan bahwa Al-Qassam tahu persis di mana pasukan Zionis Israel memasuki dan meninggalkan Jalur Gaza, apa yang terjadi selama operasi yang terganggu dan berapa lama pasukan itu berada di Gaza. Dia memperingatkan IOF untuk tidak mengirim pasukan lagi ke Gaza dan bahwa setiap tentara yang masuk akan dieksekusi atau ditahan.

Di tempat lain dalam pidatonya, Haniyeh memuji warga Gaza untuk demonstrasi massa, menekankan bahwa massa orang di sana membuktikan bahwa perlawanan adalah pilihan orang Palestina.

Dia juga bersumpah bahwa gerakan perlawanan akan melanjutkan perjuangan untuk membebaskan tahanan Palestina dari penjara Israel.

Menyerukan perlawanan di Tepi Barat, Haniyeh menekankan bahwa setiap upaya untuk menjadikan Tepi Barat sebagai dasar bagi perjanjian damai Trump akan gagal. Dalam konteks ini, dia meminta Otoritas Palestina untuk menghentikan kerja sama keamanannya dengan musuh Zionis Israel dan tidak berjudi untuk mencoba bernegosiasi dengannya.

Haniyeh juga menyuarakan kesiapan untuk bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas kapan saja untuk memajukan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah dan mengadakan pemilihan dalam waktu tiga bulan.

Mengomentari pawai warga Palestina di sepanjang perbatasan Gaza, Haniyeh mengatakan unjuk rasa mingguan telah menyampaikan tiga pesan: Bahwa rencana damai Presiden AS Donald Trump tidak akan diterima; bahwa generasi muda akan melanjutkan perjuangan untuk mendapatkan hak kembali; dan bahwa blokade Gaza ada di agenda internasional dan proses memecahnya telah dimulai.[IT/r]
 
 
Comment