0
Tuesday 25 December 2018 - 22:31
Eropa dan Kesepakatan N Iran - P5+1:

Zarif: Eropa Lambat dalam Rapat Kewajiban JCPOA

Story Code : 768637
Mohammad Javad Zarif. Iranian Foreign Minister.jpeg
Mohammad Javad Zarif. Iranian Foreign Minister.jpeg
"Orang Eropa berjanji hendak mengambil langkah-langkah tertentu setelah penarikan AS dari JCPOA," Zarif mengatakan kepada jaringan TV berbahasa Arab Libanon al-Mayadin, merujuk pada kesepakatan yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA).

Zarif juga merujuk pada kendaraan tujuan khusus (SPV), mekanisme UE yang bertujuan memfasilitasi perdagangan dengan Iran di era sanksi AS.

"Republik Islam Iran sejak itu telah menyediakan dasar untuk kontak dengan semua negara, dan prioritas kami adalah negara-negara tetangga, karena kami memiliki perdagangan terbesar dengan negara-negara tetangga," tambahnya.

"Prioritas ekonomi (perdagangan) kami juga dengan China dan Rusia dan urusan kami mengalami kemajuan di semua bidang," kata diplomat top itu.

"Orang Eropa juga berjanji untuk mengkompensasi kerugian akibat penarikan AS dari perjanjian nuklir, dan salah satu kewajiban itu adalah penciptaan mekanisme keuangan dan perbankan dan, sayangnya, mereka lambat dalam memenuhi kewajiban mereka dan terlalu berhati-hati (dalam hal ini), ”lanjut Zarif.

Uni Eropa telah berjanji untuk melawan sanksi baru Presiden AS Donald Trump terhadap Iran, termasuk melalui undang-undang baru untuk melindungi perusahaan-perusahaan Eropa dari tindakan hukuman.

Pada 8 Mei, presiden AS menarik negaranya keluar dari JCPOA, perjanjian nuklir yang dicapai di Wina pada 2015 setelah bertahun-tahun negosiasi antara Iran dan Grup 5 + 1 (Rusia, Cina, AS, Inggris, Prancis, dan Jerman). [IT/r]
 
Comment