0
Monday 14 January 2019 - 22:57
Iran dan Irak:

Menlu Iran: Dialog Harus Menggantikan Perang untuk Pemperkuat Wilayah

Story Code : 772062
Mohammad Javad Zarif - Iranian Foreign Minsiter.jpg
Mohammad Javad Zarif - Iranian Foreign Minsiter.jpg
Zarif membuat pernyataan saat berbicara pada pertemuan perwakilan dari ratusan perusahaan Iran dan Irak di ibu kota Irak Baghdad pada hari Senin (14/1).

"Di wilayah yang aman dan kuat, dialog menggantikan perang, dan kerja sama menggantikan perlombaan senjata sementara hubungan persaudaraan menggantikan kepercayaan pada orang asing," kata diplomat Iran itu.

Zarif mencatat bahwa di wilayah yang kuat, semua negara dapat saling mempercayai dan membuat masa depan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri, menambahkan, "Dalam hal ini, hubungan bilateral dan multilateral antara negara-negara di kawasan ini akan lebih kuat daripada hubungan mereka dengan negara lain."

Menteri luar negeri Iran menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan ini, Republik Islam Iran menyambut baik perluasan kerja sama dengan semua negara kawasan dan tidak mengenal batas untuk pengembangan hubungan dan kerja sama dengan Irak.

"Darah pemuda Iran dan Irak telah tumpah dalam perang melawan terorisme dan hubungan yang mendalam antara kedua negara sedemikian rupa sehingga tidak ada kekuatan yang bisa membuat perselisihan di antara mereka," kata Zarif.

Pertemuan perdagangan antara agen ekonomi dari sektor swasta kedua negara dimulai pada hari Senin (14/1) di hadapan menteri luar negeri Iran dan delegasi yang menyertainya, Duta Besar Iran untuk Baghdad Iraj Masjedi dan enam menteri Irak.

Pertemuan itu diadakan dengan tujuan membahas peluang investasi di Irak, partisipasi sektor swasta Iran dalam rekonstruksi Irak setelah kekalahan teroris Daesh dan peningkatan kerja sama perdagangan.

Zarif bertemu dengan anggota parlemen Irak di Baghdad

Dalam pertemuan dengan sejumlah anggota parlemen Irak pada hari sebelumnya, Zarif mengatakan Baghdad telah berubah menjadi tempat utama di kawasan itu untuk pertemuan di antara berbagai delegasi politik dan ekonomi.

Dia menyatakan dukungan Republik Islam untuk sikap Irak pada perkembangan regional.
"Mereka yang menghabiskan tujuh triliun dolar di kawasan itu tidak membelanjakannya untuk keamanan dan stabilitas regional, tetapi melakukan itu untuk memenuhi kepentingan mereka sendiri," kata menteri luar negeri Iran.

Menuju delegasi tingkat tinggi politik-ekonomi, Zarif tiba di Baghdad pada hari Minggu (13/1) dalam kunjungan empat hari.

Berbicara kepada wartawan pada saat kedatangannya di Baghdad, Zarif memuji sikap positif Irak pada promosi hubungan dengan Iran, mengatakan bahwa kedua negara telah berhasil menggagalkan tawaran AS untuk menyabotase hubungan timbal balik.[IT/r]
 
 
Comment