Iran: 40 Tahun Tekanan Global Telah Gagal Menggulingkan Pemerintah Islam di Iran

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ayatollah Ahmad Jannati, kepala Majelis Pakar Iran, dalam sebuah pidato pada upacara yang diadakan di Tehran untuk menandai dimulainya perayaan sepuluh hari peringatan 40 tahun peringatan Revolusi Islam Iran.

“Dalam empat puluh tahun ini, seluruh dunia berusaha menghancurkan sistem pemerintahan Islam. Semua kekuatan dunia percaya pemerintah Islam akan terbatas, dan akan runtuh setelah beberapa tahun, "Ayatollah Jannati mengatakan pada hari Jumat (2/1).

Namun, dia menambahkan, kita melihat bahwa AS dan semua kekuatan dunia gagal dalam upaya mereka untuk menggulingkan Pemerintahan Islam di Iran.

"Kekuatan dunia memberlakukan delapan tahun perang terhadap kami [selama tahun 1980-an] dan kami berhasil dengan kuat menentang agresi asing pada saat tidak ada yang berpikir kami akan selamat dari kekuatan militer musuh," dia melanjutkan dengan mengatakan.

Ratusan ribu orang Iran terbunuh dalam perang delapan tahun dipaksakan oleh diktator Irak Saddam Hussein pada Iran dengan dukungan AS, Uni Soviet, dan kekuatan dunia lainnya. Banyak lagi yang terkena dampak senjata kimia seperti gas mustard yang digunakan oleh rezim Irak.

"Hari ini, AS sialan melakukan apa saja untuk menghancurkan sistem Islam .... Ini mendesak negara-negara lain untuk tidak bekerja dengan Iran. Dan mereka yang mabuk oleh petrodolar telah membantu AS untuk menghancurkan kekuatan Islam,” kata Ayatullah Jannati.

"Mereka sejauh ini gagal melakukan apa pun, dan akan gagal di masa depan, juga," tambahnya.

Peringatan 40 tahun revolusi Islam di Iran terjadi ketika penasihat keamanan nasional AS John Bolton mengatakan pada 2017 bahwa "revolusi 1979 Ayatollah Khomeini tidak akan bertahan hingga ulang tahunnya yang ke-40."

“Hasil dari tinjauan kebijakan presiden [AS] harusnya menentukan bahwa revolusi 1979 Ayatollah Khomeini tidak akan bertahan hingga ulang tahunnya yang ke-40. Dan itulah sebabnya, sebelum 2019, kita di sini akan merayakannya di Tehran! " kata Bolton kepada konvensi teroris MKO di Paris.[IT/r]