Rusia, Prancis, dan Jerman termasuk 5 besar negara pengekspor senjata, yang merupakan tiga perempat dari seluruh ekspor senjata utama dunia, demikian Euronews melaporkan pada Selasa, 11/03/19.
Data ini dirilis pada hari Senin oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), untuk membandingkan set data sebelumnya dengan periode antara 2014-18.
Meskipun Rusia berada di puncak pengekspor Eropa, negara itu sebenarnya mencatat penurunan 17% dalam ekspor, sementara Prancis, yang menempati peringkat pengekspor senjata terbesar kedua di Eropa, mencatat peningkatan besar sebesar 43%.
Menurut SIPRI, penurunan Rusia dapat dikaitkan dengan penurunan permintaan dari dua klien terbesarnya, yaitu India dan Venezuela.
Ekspor senjata Rusia ke Venezuela menurun 96% sejak 2009.
Sementara ekspor dari top 5 Eropa Barat semakin meningkat 2% sejak 2009, dengan fokus khusus di Timur Tengah.
Prancis paling mengalami peningkatan besar sekitar 261% ke wilayah Timur Tengah, sementara Jerman berada di posisi kedua dengan 125%.
Italia tumbuh sekitar 75%, sedangkan ekspor Inggris tumbuh sekitar 30%.
Sebagai importir senjata terbesar di dunia, Arab Saudi adalah klien penting bagi banyak negara, khususnya untuk Prancis, Inggris, Spanyol, dan Swedia.
Impor senjata turun 13% di seluruh Eropa karena pengaruh jangka panjang akibat krisis ekonomi global, kata SIPRI.
Namun terlepas dari penurunan impor secara keseluruhan ini, beberapa negara justru menunjukkan peningatan ketegangan dengan Rusia yang sama-sama memperkuat persenjataan mereka.
Norwegia, misalnya, telah memesan pesawat perang anti-kapal selam dan empat kapal selam masing-masing dari AS dan Jerman. [IT]