Rouhani: AS Relokasi Teroris dari Timur Tengah ke Asia Tengah

Dalam pertemuan dengan para pemimpin dan elit agama dan suku Irak di Baghdad, Rouhani mengatakan kekuatan hegemonik yang membawa ISIS dan teroris lainnya ke wilayah itu berupaya menabur perselisihan di antara negara-negara tetangga, bangsa, suku dan agama sehingga mereka dapat membenarkan kehadiran tidak sah AS di wilayah tersebut, dan menggambarkan citra kekerasan Islam dan akhirnya menggambarkan diri mereka sebagai "penyelamat."

Namun, tambah Rouhani, negara-negara Irak dan Suriah - bersama dengan orang-orang yang waspada di wilayah tersebut - menggagalkan plot-plot yang ditetaskan oleh kekuatan imperialis.

"Muslim di wilayah tersebut berhasil membuat dunia tahu bahwa para teroris itu bukan Muslim sejati, dan Islam adalah agama keadilan, rahmat, dan hidup berdampingan secara damai di antara semua etnis dan agama, bertentangan dengan semua propaganda Islamofobia," kata Rouhani.

Negara-negara kawasan, katanya, menunjukkan kepada dunia bahwa arogansi global, itu sendiri, adalah sponsor utama para teroris, “Jelas di mana mereka (teroris) berada menerima dukungan keuangan dan militer, dan di pasar mana mereka menjual barang jarahan artefak. "

"Kami tidak mengizinkan kekuatan imperialis menampilkan diri mereka sebagai penyelamat wilayah ini. Sekarang semua orang tahu bahwa kekuatan Barat tidak memiliki peran dalam menghilangkan teroris dari wilayah tersebut, " kata presiden Iran.

Para teroris sebenarnya berhasil dihancurkan berkat usaha keras dari bangsa Irak dan tentara serta fatwa yang dikeluarkan oleh para pemimpin agama, tambah Rouhani.

Presiden Iran memperingatkan, bagaimanapun, masalah terorisme belum sepenuhnya terpecahkan.

"Teroris mungkin masih menciptakan masalah bagi orang-orang di wilayah ini dengan berbagai cara berbeda karena Amerika memiliki plot lain dalam pikirannya untuk wilayah tersebut dan sekarang mentransfer teroris ke Afghanistan, Asia Tengah dan Kaukasus," kata Rouhani.[IT/r]