0
Tuesday 9 April 2019 - 02:17

Trump Klaim Keputusan Soal Golan Setelah Belajar Sejarah dari Menantunya

Story Code : 787630
Trump
Trump
Trump mengatakan hal itu dalam pertemuan dengan anggota Republican Jewish Coalition (RJC) di Las Vegas pada Ahad, 07/04/19.

Menurutnya, ia telah mengemukakan masalah Golan dalam diskusi via telepon tentang topik yang berbeda dengan Kushner, duta besar AS untuk wilayah pendudukan, David Friedman, serta Jason Greenblatt.

"Saya mengatakan, "Teman-teman, bantu saya. Beri saya sedikit pelajarn sejarah, secara cepat. Saya ingin cepat. Saya punya banyak hal yang saya kerjakan: China dan Korea Utara. Beri saya pelajar cepat,"" kata Trump sambil tertawa dihadapan anggota RJC.

Setelah diberi pengarahan oleh para penasihatnya itu - seperti yang diceritakan oleh Trump - kemudian dia mengatakan, "Bagaimana Anda menyukai gagasan saya, dan mengenali persis apa yang sedang kita diskusikan?"

Trunp lebih lanjut mengatakan,sarannya itu tentu saja sangat mengejutkan duta besar AS untuk wilayah pendudukan, yang katanya bereaksi seperti bayi yang cantik dan menarik, dan menanyakan apakah Trump benar-benar akan melakukannya.

Pada 25 Maret, Trump menandatangani pernyataan yang secara resmi mengakui Dataran Tinggi Golan Suriah sebagai wilayah Israel. Pengumuman itu diutarakan ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi Gedung Putih.

"Aku pergi - 'BING!' - itu sudah selesai," kata Trump, dan menjelaskan langkah atas keputusannya itu. "Kami membuat keputusan cepat. Dan kami membuat keputusan yang baik", kata Trump.

Keputusannya itu kemudian memicu kecaman internasional, termasuk Kementerian Luar Negeri Suriah dan Ekspatriat yang menyebutnya sebagai bentuk serangan terang-terangan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Suriah.

"Suriah akan membebaskan Golan yang diduduki dengan segala cara, dan semua pilihan ada di atas meja," kata Walid Muallem dalam konferensi pers di Damaskus bersama rekannya dari Venezuela pada Kamis.

Liga Arab juga mengecam langkah itu dan mengatakan bahwa pengakuan Trump tidak mengubah status daerah itu. Sementara Iran, Turki, Lebanon, Rusia, dan Uni Eropa, juga menolak keputusan Trump tersebut.

 
Comment