Rusia: Sanksi Baru AS terhadap Iran 'Mengkhawatirkan,' Dapat Menyebabkan Skenario Berbahaya

Berbicara di sebuah konferensi pers di Maladewa pada hari Selasa (25/6), Lavrov menyatakan keprihatinannya atas peristiwa yang sedang berlangsung dan langkah terbaru oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk menjatuhkan "putaran sanksi, sanksi yang sangat pribadi" terhadap pejabat senior Iran.

Dia menekankan bahwa pembatasan ini "mengkhawatirkan dan mengirimkan sinyal bahwa situasi sedang berlangsung di bawah skenario yang sangat buruk," media Rusia mengutipnya.

Diplomat top Rusia mengatakan ketegangan saat ini atas Iran mengingatkan pada peristiwa pada tahun 2003 ketika AS mencoba membangun sebuah kasus untuk menyerang Irak. Saat itu, Washington mengklaim bahwa diktator Irak Saddam Hussein menimbun senjata pemusnah massal, yang terbukti palsu pasca invasi.

“Kita semua tahu hasilnya. Pada Mei [2003], AS menyatakan kemenangan demokrasi di Irak. Menarik kesimpulan Anda tentang bagaimana demokrasi ini telah menunjukkan dirinya selama 16 tahun terakhir,” kata Lavrov.

Pada hari Senin (24/6), Trump menandatangani perintah eksekutif yang menjatuhkan sanksi kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, kantornya dan delapan komandan senior Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran.[IT/r]