Dua Tewas dalam Serangan terhadap Pendukung Sheikh Ibrahim Zakzaky

Kelompok itu dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 12/07/19, mengatakan bahwa pembunuhan itu terjadi pada hari Kamis di sebuah protes terhadap penahanan pemimpin mereka, Sheikh Ibrahim Zakzaky.

Kelompok Syiah Nigeria telah mengadakan beberapa protes minggu ini menuntut pembebasan Zakzaky, yang dilaporkan dalam kesehatan memburuk.

Pada Selasa, sekelompok pengunjuk rasa Syiah mencoba memasuki Majelis Nasional Nigeria di ibukota Abuja. Polisi membubarkan mereka dan gerakan Islam mengatakan dua anggota mereka ditembak mati dalam insiden itu.

Insiden Kaduna dan Abuja menyoroti meningkatnya ketegangan antara polisi dan Syiah yang telah meningkatkan demonstrasi untuk menyerukan pembebasan pemimpin mereka yang telah dipenjara sejak 2015.

Zakzaky, istrinya dan beberapa anggota gerakan Syiah lainnya ditahan setelah sebuah insiden mematikan 2015. Dalam insiden itu syekh kehilangan penglihatan mata kirinya dalam serangan pasukan keamanan, sementara tiga putranya dan istrinya menderita luka-luka serius.

Pasukan keamanan menyerang pertemuan anggota Syiah yang berada di utara kota Zaria untuk upacara keagamaan. Setidaknya 375 orang dipastikan tewas dalam serangan militer, meskipun Syiah mengatakan lebih dari seribu anggota mereka tewas.

Pihak berwenang menahan Ibrahim Zakzaky atas tuduhan pembunuhan sehubungan dengan kematian seorang tentara yang dikatakan tewas dalam insiden Zaria.

Militer dan polisi diduga menembak mati sejumlah anggota Syiah selama berbagai protes yang diadakan untuk pembebasannya sejak 2015.

Zakzaky yang menderita luka-luka tembakan selama penangkapannya dikatakan dalam kondisi kesehatan yang sangat buruk dan membutuhkan perhatian medis segera.

Syiah, sebuah kelompok Muslim minoritas di Nigeria, mengatakan mereka dianiaya oleh penguasa Nigeria. Awal pekan ini, Kementerian Luar Negeri Iran memanggil penanggung jawab Nigeria untuk Tehran untuk menyatakan keprihatinan atas kesehatan Zakzaky yang memburuk. [IT]