Suriah: Pembebasan Golan dari Pendudukan Israel Prioritas Suriah

Menurutnya membebaskan Golan dan mengembalikannya dari pendudukan Israel, melalui segala cara yang dijamin oleh hukum internasional, adalah prioritas bagi Suriah.

"Pendudukan Israel yang terus-menerus atas tanah Arab merupakan tantangan paling berbahaya bagi kredibilitas dan prestise aturan dan konvensi hukum internasional," kata al-Jaafari pada sesi untuk dewan Keamanan PBB tentang negara di Timur Tengah.

Beberapa negara mengeksploitasi kegagalan Dewan Keamanan dalam menempatkan resolusi, yang relevan untuk mengakhiri pendudukan Israel.

"Entitas pendudukan Israel masih melancarkan serangan ke Suriah untuk menawarkan dukungan kepada organisasi-organisasi teroris, yang terakhir menyebabkan kemartiran 4 warga sipil, di antaranya seorang bayi, dan melukai 21 lainnya, mayoritas dari mereka adalah wanita dan anak-anak ... selain itu untuk langkah-langkah Israel yang menjarah properti warga di Golan untuk memperluas pemukiman, semua adalah tindakan yang sangat berbahaya," kata al-Jaafari.

Dia menegaskan kembali bahwa Suriah menyerukan PBB dan Dewan Keamanan untuk segera bergerak dan memaksa pendudukan Israel segera membebaskan tawanan Suriah, Sidqi al-Maqt dan semua tawanan Suriah di penjara pendudukan Israel dan mengakhiri praktik-praktik bermusuhan dan pelanggaran-pelanggaran berat internasional, resolusi legitimasi, khususnya No. 242, 338 dan 497.

"Sikap Suriah tegas dan berprinsip mendukung hak penentuan nasib sendiri rakyat Palestina dan pembentukan negara merdeka mereka dengan Yerusalem [al-Quds] sebagai ibukotanya dan hak pengungsi Palestina untuk pulang ke rumah sesuai dengan resolusi No.194 untuk 1948," tambah al-Jaafari. [IT/Onh]