Larijani: Tidak Ada Komunikasi Dalam Bentuk Apapun Antara Iran Dan AS

Ketua Parlemen Iran Ali Larijani mengatakan bahwa tidak ada komunikasi di belakang panggung antara Teheran dan Washington.

Ditanya oleh Lester Holt dari NBC apakah dia bisa mengkonfirmasi bentuk pembicaraan antara kedua negara, Larijani mengatakan, “Saya tidak mengkonfirmasi ini. Tidak ada komunikasi backchannel atau atau komunikasi bentuk apapun. "

Lester Holt mengunjungi Iran dan dia telah mengadakan beberapa wawancara dengan para pejabat senior Iran termasuk Menteri Luar Negeri Zarif, Ketua Parlemen Ali Larijani, Gubernur CBI Hemmati, dan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi (SNSC) Iran Ali Shamkhani.

Ketika Holt bertanya tentang kemungkinan pembicaraan antara Iran dan AS sejak awal, Larijani berkata, "Jika Anda berada di posisi kami, apakah Anda akan melakukan hal yang sama?"

Iran menerima tawaran Presiden Obama untuk mengadakan pembicaraan karena kami merasa bahwa Obama mengikuti beberapa prinsip dalam kebijakannya, kata Larijani, menambahkan, “dia adalah musuh kita tetapi musuh yang bijak. Dan lebih mudah untuk berinteraksi dengan musuh yang bijak. "

Ketua Parlemen Iran menekankan bahwa jika AS ingin berbicara dengan Iran, pertama-tama perlu kembali ke JCPOA dan meja perundingan.

Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), pada Mei 2018 sementara semua laporan IAEA mengindikasikan bahwa Iran mematuhi kesepakatan itu. Washington kemudian menjatuhkan sanksi pada Iran dalam apa yang disebut 'kampanye tekanan maksimum', menargetkan penjualan minyak Iran pada intinya.

Satu tahun setelah penarikan AS, Iran mengumumkan bahwa mereka mengurangi komitmen terhadap kesepakatan itu karena perjanjian itu membutuhkan keseimbangan dan bahwa kesepakatan multilateral tidak dapat dilaksanakan secara sepihak. Langkah-langkah Teheran dalam memperkenalkan pemotongan pada JCPOA berada dalam kerangka kesepakatan dan mengatakan akan membalik semua langkah ini segera setelah pihak lain dapat melindungi manfaat ekonomi yang dirusak oleh sanksi AS.

Sementara itu, Washington mengklaim siap untuk perundingan, tetapi Iran mengatakan klaim ini terbukti kosong ketika pemerintahan Trump memberlakukan sanksi terhadap diplomat top Iran Mohammad Javad Zarif yang bertanggung jawab atas negosiasi Iran.(IT/TGM)