Musuh Luncurkan Perang Cyber Kekuatan Penuh Melawan Iran

Musuh telah memulai perang cyber dengan kekuatan penuh melawan Iran, Kepala Organisasi Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Gholamreza Jalali memperingatkan pada hari Senin, menggarisbawahi penguatan kekuatan pertahanan domestik di sektor cyber.

"Hari ini, AS telah kehilangan semua opsi yang ada di atas meja dan ini membuktikan kelemahan Amerika terhadap kekuatan Iran," ungkapnya.

Dia mendesak penguatan teknologi cyber di Iran untuk mencegah ancaman musuh.

Pada pertengahan Juni, outlet berita AS mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang melaporkan bahwa Presiden Donald Trump telah menyetujui serangan cyber ofensif yang bertujuan menonaktifkan sistem komputer Iran yang digunakan untuk mengendalikan peluncuran roket dan rudal. Serangan itu terjadi tidak lama setelah Garda Revolusi Islam (IRGC) mengumumkan bahwa Pasukan Aerospace menggunakan sistem rudal darat-ke-udara Khordad 3 untuk menembak jatuh pesawat Drone global Hawk RQ-4A AS beberapa saat setelah memasuki wilayah udara Iran di wilayah Teluk Persia untuk mengumpulkan data intelijen.

Sejalan dengan dorongan untuk menangkis pelanggaran dunia maya, Kementerian TIK Iran meluncurkan proyek keamanan dunia maya yang diberi nama Digital Fortress (Dejfa dalam bahasa Persia) pada bulan Mei untuk melindungi negara dari meningkatnya ancaman dunia maya yang menargetkan infrastruktur Iran.

Benteng Digital bertujuan untuk melindungi privasi warga negara, mencegah serangan cyber pada infrastruktur, membantu mempertahankan layanan digital, memerangi pelanggaran data dan penipuan online, serta mendeteksi malware di jaringan dan menghentikan penyebarannya.

Menurut Jahromi, benteng itu juga akan membantu Iran mencegah serangan penolakan layanan dan melindungi infrastruktur industri negara itu dari serangan spionase dan sabotase dunia maya.(IT/TGM)