0
Monday 18 January 2021 - 05:35

Kepala PMU Menegaskan Kembali Bahwa Pasukan Militer AS Harus Mundur Dari Irak

Story Code : 910775
Kepala PMU Menegaskan Kembali Bahwa Pasukan Militer AS Harus Mundur Dari Irak

Ketua Unit Mobilisasi Populer Irak telah menggarisbawahi perlunya melaksanakan resolusi parlemen yang meminta pemerintah untuk mengakhiri kehadiran pasukan asing di negara itu dan menegaskan kembali bahwa semua pasukan Amerika harus meninggalkan Irak.

“Warga Irak telah membuktikan bahwa negara mereka tidak akan tunduk kepada siapa pun. Kami ingin hubungan dengan semua negara, tetapi ikatan harus dilabuhkan pada martabat, menghormati kedaulatan dan kepentingan bersama, "kata Falih al-Fayyadh pada hari Minggu di sebuah upacara di provinsi Anbar di Irak barat, menandai peringatan syahid pertama dari komandan tertinggi Iran Letnan. Jenderal Qassem Soleimani dan rekan parit Iraknya Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan pesawat tak berawak AS.

Jenderal Soleimani, komandan Pasukan Quds dari Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), dan Muhandis, wakil kepala Unit Mobilisasi Populer (PMU), dibunuh bersama dengan rekan-rekan mereka dalam serangan yang disahkan oleh Presiden AS Donald Trump, dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.

Kedua komandan tersebut dikagumi oleh negara-negara Muslim karena membasmi kelompok teroris Daesh Takfiri yang disponsori AS di wilayah tersebut, khususnya di Irak dan Suriah.

Pembunuhan AS menarik gelombang kecaman dari para pejabat dan gerakan di seluruh dunia, dan memicu protes publik besar-besaran di seluruh wilayah.

Anggota parlemen Irak menyetujui RUU dua hari setelah serangan itu, menuntut penarikan semua pasukan militer asing yang dipimpin oleh Amerika Serikat dari negara itu.(IT/TGM)
Comment