Laporan: Netanyahu Panik, Rencanakan Akan Menutup Wilayah Udara untuk Yordania

Menurut surat kabar berbahasa Ibrani Maariv, Netanyahu mengambil langkah tersebut tanpa berkonsultasi dengan kabinet atau pejabat penerbangan, yang dilaporkan panik dengan langkah tersebut.
 
Direktur Otoritas Penerbangan Sipil Zionis Israel Joel Feldschuh dilaporkan mencoba menghalangi pelaksanaan perintah dengan membanjiri kantor perdana menteri Zionis Israel dengan serentetan permintaan yang relevan.
 
 “Itu benar-benar tergantung pada kabelnya. Anda tidak tahu kerusakan internasional seperti apa yang akan terjadi pada Zionis Israel jika arahan ini diterapkan di lapangan”, Maariv mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
 
Sumber itu mengklaim bahwa Netanyahu tampaknya berubah pikiran tentang arahan hanya beberapa menit sebelum dijadwalkan mulai berlaku Kamis (11/3) lalu.
 
Kantor Netnayhau belum mengomentari masalah tersebut. Menteri Pertahanan Benny Gantz, pada bagiannya, mengecam niat Netanyahu yang dilaporkan untuk menutup wilayah udara sebagai sesuatu yang "merugikan keamanan nasional Zionis Israel".
 
“Netanyahu didorong oleh motivasi pribadi, politik, dan tindakannya bertentangan dengan perjanjian diplomatik Israel. Ini hanya menunjukkan bahwa dia telah sepenuhnya kehilangan kemampuannya untuk melakukan penilaian yang baik dan melakukan segalanya untuk menjaga dirinya sendiri, bukan untuk negara,” tegas Gantz.
 
Pernyataan itu muncul setelah Yordania menolak jalur penerbangan terkait UEA dari pesawat Netanyahu menyusul langkah Zionis Israel untuk membatalkan kunjungan putra mahkota Yordania ke Masjid Al-Aqsa yang diduduki Al-Quds (Yerusalem).
 
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman al-Safadi mengatakan kepada CNN bahwa Amman "marah" dengan rezim pendudukan setelah pembatalan kunjungan Putra Mahkota Hussein bin Abdullah ke masjid suci karena perselisihan mengenai pengaturan keamanan di situs tersebut.[IT/r]