0
Friday 19 March 2021 - 00:10
AS dan Konflik Zionis Israel-Palestina:

Laporan: Gedung Putih Ingin Membuat Solusi Dua Negara untuk Prioritas Konflik Israel-Palestina

Story Code : 922254
Al Aqsa.jpg
Al Aqsa.jpg
Sejak Presiden Joe menjabat pada 20 Januari, para pembantunya menjelaskan bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk memperbaiki hubungan dengan Palestina.
 
Upaya tersebut diklaim sebagai bagian dari rencana Gedung Putih untuk mengatur ulang hubungan AS dengan Palestina, yang hampir runtuh di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump, menurut draf memo internal Washington, yang salinannya diperoleh The National.
 
Menurut surat kabar tersebut, dokumen itu berjudul "The US-Palestine Reset and the Path Forward".
 
Draf memo tersebut, yang sekarang berada dalam "tahap kerja" awal, dilaporkan bertujuan untuk membentuk dasar untuk membalikkan pendekatan Trump terhadap konflik yang membara antara Palestina dan Zionis Israel.
 
The National mengutip sebagian memo yang mengatakan bahwa visi AS adalah "untuk memajukan kebebasan, keamanan, dan kemakmuran bagi Israel dan Palestina dalam waktu dekat".
 
Selain itu, dokumen tersebut seolah-olah menetapkan bahwa $ 15 juta bantuan pandemi COVID-19 untuk Palestina dapat diumumkan oleh AS pada akhir Maret.
 
Sejalan dengan memo tersebut, pemerintahan Biden juga berencana untuk mengambil sikap lebih tegas terhadap kegiatan pemukiman Israel dan menyebutkan upaya "untuk mendapatkan komitmen Palestina untuk mengakhiri pembayaran kepada individu yang dipenjara (oleh Zionis Israel) karena tindakan terorisme".
 
Mengenai solusi dua negara, Gedung Putih dapat mendukung kerangka kerja dua negara "berdasarkan garis tahun 1967 dengan pertukaran lahan yang disepakati bersama dan kesepakatan tentang keamanan dan pengungsi", menurut memo itu.
 
Sinyal Biden 'Dukungan Teguh' untuk Israel, Utusan AS Mengatakan
 
Perkembangan yang dilaporkan terjadi setelah penjabat Duta Besar AS untuk PBB Richard Mills mengatakan pada akhir Januari bahwa Presiden Joe Biden mendukung solusi dua negara antara Zionis Israel dan Otoritas Palestina, tetapi akan "mempertahankan dukungannya yang teguh" untuk negara Yahudi itu.
 
Mills juga mengisyaratkan dukungan Amerika untuk "negara Palestina yang layak", menekankan bahwa pemerintahan Biden berencana untuk mengambil langkah-langkah untuk membuka kembali misi diplomatik Palestina di Washington, yang sebelumnya ditutup oleh mantan Presiden AS Donald Trump.
 
Mantan POTUS juga membuat marah warga Palestina pada Desember 2017, ketika dia mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Zionis Israel dan menginstruksikan Departemen Luar Negeri AS untuk meluncurkan proses pemindahan Kedutaan Besar AS, yang terletak di Tel Aviv, ke Yerusalem.[IT/r]
 
Comment