Zarif Bertemu Lavrov di Teheran, Memperingatkan 'Israel' tentang Respon Kuat Jika Peran dalam Serangan Natanz Terbukti

Zarif mengecam serangan teroris seperti insiden Natanz, menyebutnya sebagai memperumit situasi negosiasi untuk Washington.

Sementara itu, Lavrov mengatakan Moskow berharap bahwa Amerika Serikat kembali pada kepatuhan penuh terhadap kesepakatan nuklir dengan Iran, mengutuk setiap upaya untuk menunda pembicaraan Wina yang bertujuan untuk melaksanakan kembali rencana tersebut secara inklusif.

Diplomat Rusia itu lebih lanjut menyuarakan dukungan untuk membangun mekanisme bersama untuk menanggapi ancaman di kawasan Teluk, dengan Iran ikut serta, menambahkan Rusia terkejut dengan keputusan Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap pejabat Iran.

"Jika keputusan sanksi anti-Iran diambil dengan sengaja di tengah pembicaraan Wina, maka itu lebih buruk daripada kejahatan," Lavrov memperingatkan, menekankan bahwa pencabutan sanksi terhadap Iran akan berdampak positif pada pasar minyak.

Sementara itu, Zarif menekankan bahwa Iran sangat menantikan untuk menjatuhkan sanksi terhadap beberapa anggota Eropa yang berperan dalam penyerangan terhadap Iran.

“Kami memiliki kesempatan terbatas di Wina untuk Eropa dan Amerika kembali ke komitmen kesepakatan nuklir,” diplomat top Iran menjelaskan, menambahkan bahwa mencabut sanksi AS sepenuhnya adalah suatu keharusan sebelum dialog dengan Washington.

Dalam komentar terkait serangan terbaru di fasilitas nuklir Natanz di negara itu, Zarif menggarisbawahi bahwa Republik Islam akan memperkaya Uranium di Natanz dengan kecepatan yang lebih cepat dan dengan sentrifugal yang lebih canggih.

Zarif akhirnya memperingatkan mereka yang berada di balik serangan itu, mengatakan kepada Zionis 'Israel' bahwa peran mereka telah terbukti dalam serangan Natanz, Iran akan membuat tanggapan yang kuat. [IT/r]