Laporan: Ratusan Palestina Demo di Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem

Gangguan itu terjadi ketika pasukan Zionis Israel dan Hamas terlibat dalam apa yang digambarkan sebagai lonjakan kekerasan terburuk selama bertahun-tahun. Utusan perdamaian Timur Tengah PBB telah meminta kedua belah pihak untuk mengakhiri pertempuran, memperingatkan hal itu dapat menyebabkan perang skala penuh.

Saluran Lokal 12 melaporkan bahwa penegak hukum menangkap delapan warga Palestina, yang menyerang petugas dengan batu dan kembang api.
 
Kerusuhan dimulai setelah seruan dari Fatah dan Hamas, yang mendorong warga Palestina untuk mengambil bagian dalam "hari kemarahan" yang ditujukan untuk memprotes "perang dan serangan" terhadap warga Palestina di Yerusalem dan Gaza.
 
Fatah juga menyerukan pemogokan nasional, yang sejak itu didukung oleh pekerja angkutan umum.
 
Menanggapi seruan tersebut, kerumunan besar pengunjuk rasa berkumpul di Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem dan kemudian bentrok dengan polisi.
 
Menurut Times of Israel, penegakan hukum membawa meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa. Perkembangan itu terjadi saat konflik antara Zionis Israel dan militan Hamas memasuki minggu kedua.
 
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), lebih dari 3.000 roket telah ditembakkan ke Zionis Israel sejak kekerasan tiba-tiba dimulai pada 10 Mei.
IDF mengatakan pihaknya telah meluncurkan serangan roket pada 120 sasaran di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir.
 
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, antara 47.000 dan 52.000 warga Palestina telah terlantar akibat lonjakan kekerasan yang terus berlangsung ini. Pejabat Gaza mengatakan 213 orang telah tewas, termasuk 61 anak-anak dan 36 wanita, dan lebih dari 1.400 lainnya terluka sejak konflik kembali terjadi. Otoritas Zionis Israel mengatakan 12 orang, termasuk dua anak, telah tewas di Zionis Israel dan puluhan lainnya luka-luka.[IT/r]