0
Tuesday 1 June 2021 - 10:18

WHO: Telah Tiba Waktu untuk Sebuah Perjanjian Pandemi Global

Story Code : 935638
Pemimpin WHO (NPR).
Pemimpin WHO (NPR).
"Saat ini, patogen memiliki kekuatan lebih besar dari WHO," kata pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus, Senin sebagaimana dilansir situs NPR.

Menurut Tedros, patogen mengeksploitasi keterkaitan manusia dan mengekspos ketidakadilan dan perpecahan manusia.

Pandemi COVID-19 membuktikan, lanjutnya,  bahwa dunia membutuhkan perjanjian pandemi yang akan meningkatkan keamanan kesehatan global dan juga memberdayakan WHO.

"Ini adalah gagasan yang waktunya telah tiba," kata Tedros kepada para diplomat yang menghadiri hari terakhir Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa yang bertema "Mengakhiri pandemi ini, mencegah pandemi berikutnya."

Lebih dari dua lusin pemimpin dunia pada bulan Maret menyatakan bahwa mereka mendukung perjanjian atau kerangka kerja internasional tentang kesiapsiagaan dan tanggapan pandemi, menandatangani surat yang penandatangannya tidak termasuk AS, China atau Rusia.

Momentum tumbuh lebih jauh di Majelis Kesehatan Dunia, karena lebih dari 30 negara, bersama dengan setiap anggota Uni Eropa, mendukung pembahasan masalah perjanjian atau konvensi pada bulan November.

Dalam pidato penutup, Tedros menyambut baik seruan untuk WHO yang lebih kuat dan memiliki pembiayaan yang lebih baik. Meski lebih banyak sumber daya dan otoritas yang sangat dibutuhkan, katanya, sebuah perjanjian internasional akan menghubungkan negara-negara dengan cara yang memperkuat keamanan kesehatan dunia.

"Saat ini, patogen memiliki kekuatan yang lebih besar daripada WHO. Mereka muncul lebih sering di planet yang tidak seimbang. Mereka mengeksploitasi keterkaitan kita dan mengekspos ketidakadilan dan perpecahan kita," kata Tedros.

Keamanan orang-orang di dunia tidak bisa hanya mengandalkan niat baik pemerintah. Dan sebuah perjanjian akan membuat negara-negara lebih bertanggung jawab satu sama lain, lanjutnya.

Sementara Tedros mengakui kemajuan dalam mengurangi jumlah kasus COVID-19 dan kematian, ia menekankan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengakhiri pandemi. Ia juga menyebut "kesalahan monumental" bagi negara mana pun untuk berpikir bahaya Covid telah berlalu.

Bersama-sama, dunia masih menghadapi "kerentanan sama yang memungkinkan wabah kecil menjadi pandemi global," katanya.

Dalam banyak hal, pernyataan Tedros menggemakan rasa frustrasi yang dia tunjukkan tahun lalu, ketika dia mengatakan pandemi itu memberi umat manusia sebuah ujian - yang ternyata gagal dihadapi.

"Apa sulitnya bagi manusia untuk bersatu dan melawan musuh bersama yang membunuh orang tanpa pandang bulu?" tanya Tedros  emosional pada briefing di Jenewa kala itu. "Apakah kita tidak dapat membedakan atau mengidentifikasi musuh bersama?" [IT/AR]
Comment