Liga Arab Peringatkan: Aksi 'Israel' Akan Memicu 'Perang Agama' Di Kawasan

Sekretariat Jenderal pengelompokan regional mengeluarkan peringatan pada hari Minggu (15/5), hari yang menandai peringatan Nakba [Bencana]. Ribuan warga Palestina dan pendukung mereka mengadakan demonstrasi monumental setiap tahun untuk menandai peristiwa 1948, di mana rezim pendudukan Zionis 'Israel' mengklaim keberadaannya setelah perang yang didukung Barat melawan wilayah regional.

Sementara itu, pemukim Zionis menyerbu kompleks, situs tersuci ketiga Islam, setiap hari di bawah perlindungan pasukan Zionis 'Israel'. Mereka sering menyerang Muslim dan Kristen Palestina, yang berkumpul di kompleks untuk melakukan kewajiban agama mereka.

"Serangan ini merupakan pelanggaran besar terhadap hukum internasional, dan menghalangi upaya internasional yang bertujuan untuk membangun 'perdamaian'," bunyi pernyataan itu.

Serangan Zionis 'Israel' mengancam untuk mengobarkan api ketidakamanan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut, dan "dapat menyeret [seluruh] wilayah ke dalam kekerasan dan memulai perang agama," tambah Liga Arab.

Sekretariat mencatat bahwa sekitar tujuh dekade telah berlalu sejak Nakba, tetapi orang-orang Palestina masih menghadapi akibat dari peristiwa tersebut, dan tunduk pada pelanggaran yang mengancam keberadaan, tanah, hak, dan kesucian mereka.

Ini menyebutkan beberapa contoh agresi nakal rezim seperti penghancuran rumah warga Palestina, memaksa warga Palestina meninggalkan tanah air mereka, dan melakukan "eksekusi lapangan" terhadap mereka, termasuk pembunuhan mengerikan baru-baru ini terhadap Sherin Abu Akleh, seorang jurnalis Palestina terkemuka.

Badan tersebut mendesak Dewan Keamanan PBB untuk campur tangan dalam mendukung rakyat Palestina, dan mendukung pelaksanaan resolusi PBB yang mengutuk pendudukan dan agresi rezim Zionis.

"Dewan Keamanan harus segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan yang akan memberikan tekanan pada otoritas pendudukan Zionis 'Israel' untuk mengakhiri pelanggaran mereka terhadap bangsa Palestina," tegas Dewan Keamanan.

Demikian, pernyataan tersebut mencatat, adalah kewajiban hukum dan moral Dewan terhadap pelestarian perdamaian dan keamanan internasional, dan pelaksanaan resolusi internasional.[IT/r]